24 Desember 2014
Dear Mika di surga,
Aku masih ingat hari itu. Hari
dimana kamu pergi.
Kamu disampingku, tapi rohmu
tidak.
Aku masih ingat rasa itu. Rasa
rindu ketika kamu tak ada.
Hari ini pun aku masih rindu.
Meski tahu 10 tahun bukan waktu yang sedikit...
Setiap aku mendengar musik Billy
Joel aku mengingatmu.
Setiap aku menonton film Home
Alone aku mengingatmu.
Setiap aku melihat sandal jepit
karet aku mengingatmu.
Setiap aku tak sengaja memutar
lagu Guns and Roses di playlist yang jarang kuputar aku terkikik geli... Aku
mengingatmu, Mika.
Kadang aku menangis sendirian di
tengah malam.
Aku rindu untuk bicara padamu.
Aku rindu mendengar suaramu.
Aku takut lupa bagaimana kamu
terlihat. Aku takut lupa bagaimana kamu tercium.
Karena kamu tak selalu hadir di
mimpiku, Mika. Bahkan ketika aku berdoa lama-lama...
Aku masih menulis surat untukmu
setiap hari, tapi tak kukirim.
Aku tak mau ibumu baca, nanti
beliau sedih.
Aku masih tak mengerti kenapa
kamu harus pergi.
Aku juga masih bertanya-tanya
apakah kamu tidak rindu pada kami? Tak ingin kembali?
Dear Mika di surga,
Sekarang setiap Hari AIDS
Sedunia banyak orang yang mengingatmu.
Aku lupa sudah berapa ibu yang
menamai putranya seperti namamu.
Bahkan ada film yang bercerita
tentangmu. Dengan judul memakai namamu.
Dan itu membuatku semakin
rindu...
Katanya yang sudah pergi tak
akan pernah kembali. Tak akan selalu ada jika kita mengingatnya.
Mungkin kamu juga tak akan
kembali, Mika. Tapi bukan berarti kamu hilang.
Aku yang terjadi sekarang
mungkin caramu memberitahuku bahwa kamu tetap ada.
Mungkin Tuhan juga ingin aku
menyadarinya, tapi aku terlalu sibuk dengan prasangka.
Jadi Mika, hari ini aku
berjanji,
Setiap Hari AIDS Sedunia, aku
akan ingat kalau kamu selalu ada.
Setiap mendengar bayi dilahirkan
diberi nama seperti namamu, aku akan ingat kalau kamu selalu ada.
Setiap film MIKA diputar, aku
akan ingat kalau kamu selalu ada.
Kamu tak kemana-mana, Mika.
Berbeda rupa, tapi selalu ada...
Aku tak bilang ini mudah, tapi
aku akan berusaha untuk tersenyum.
Setiap bangun dari tidur
aku tahu hari harus berlanjut.
Jika aku menangis lagi, aku akan
berkata; "Berhenti. Tunggu dulu."
Karena nanti akan tiba waktunya
kita untuk kembali bertemu.
Selamat malam natal, Mika.
Petarung AIDS ku, pahlawanku.
sugar-pie kecilmu yang sudah
besar,
Indi
_______________________________________________________
Luar biasa bait bait Puisi yang menggetarkan kalbu bagi siapa saja yang membacanya Bait Puisi buat Mika sangat menyentuh hati ini Semoga MIKA akan tenang di Surga TUHAN Yang MAHA ESA. Mika ingin kita semua tetap perduli dan berjuang untuk kebaikan sesama. Memberi pemahaan yang benar tentang dampak HIV AIDS adalah tanggung jawab kita semua. Selamat pagi dinihari. Salam dari Pontianak. Kalimantan Barat
BalasHapusSemoga siapapun yang membaca bisa merasakan apa yang aku rasakan. Amen... Kita gak boleh berhenti berjuang untuk Mika-Mika yang lain. Salam kembali dari Bandung :)
Hapusnyimak puisinya untuk mika....menyentuh
BalasHapusTerima kasih :)
HapusMrinding Mba mbacanya.
BalasHapusWah, kenapa merinding? Semoga suka, ya :)
Hapussama sama mbk pipit,merinding bacanya...haru biru
BalasHapusHehe, aku nulisnya memang sambil "netes", kok :')
HapusBang Mika.. Semoga bahagia di surga ya.. Aamiiin.. :)
BalasHapusAmen... Terima kasih, ya :)
Hapusmembaca dulu puisi nya mba indi ..
BalasHapusSilakan :)
HapusBahagia di sana ya mika :')
BalasHapusSemoga Mika bahagia ya di alam sana
BalasHapusAmen :)
HapusMembaca puisi tentang mereka yang telah pergi selalu menghadirkan rasa rindu pada ia yg juga tlah pergi
BalasHapusBetul, aku juga kalau membaca tentang seseorang yang sudah pergi bikin aku teringat sama Mika :)
Hapuskalo ketemu mbak indi mau minta tanda tangannya ahhh saya punya bukunya lho hehehe....
BalasHapusHaish, buku yang mana? Hehehe. Terima kasih, ya :)
Hapusmenyentuh sekali puisinya. super girl and super boy (y)
BalasHapusTerima kasih, ya :)
HapusBagus banget puisinya Ndi :D
BalasHapusIndi emang jago bikin puisi ya...salut ama kamu....
BalasHapusTerharu banget sama puisinya kak :')
BalasHapus