Minggu, 06 April 2014

Stop Kepo-ing and Start Caring! :)

Howdy do my friends! Yay, hari minggu terima kasih sudah datang kembali! Hehehe :D So, how's your week, guys? Semoga semuanya berjalan lancar dan menyenangkan, ya. Aku sendiri banyak mendapat hal-hal baru selama 1 minggu ini, mulai dari mengunjungi seorang teman baru yang sedang membuat film (OMG, can't wait!) dan diangkat jadi lead teacher meskipun masih ragu-ragu. Doakan saja semua lancar ya :D





Oh iya tanggal 3 April kemarin film Mika (yang diinspirasi dari kisah nyataku, berdasarkan novel Waktu Aku sama Mika) ditayangkan di SCTV, lho. Wah, senang sekali rasanya karena meskipun sudah menonton puluhan kali (iya, setiap acara "nobar" aku pasti nonton lagi, hehehe) tapi aku tahu bahwa ada beberapa wilayah di Indonesia yang bioskopnya nggak kebagian film ini. Jadi malam itu film Mika diputar serentak di seluruh Indonesia! Awesome :) Aku, Ibu dan Bapak sampai rela begadang, lho padahal kami harus bangun pagi-pagi sekali :)

Hatiku semakin senang waktu membaca pesan-pesan yang masuk ke social mediaku. Banyak yang pernah menonton film Mika di bioskop merasa senang bisa menonton kembali, juga yang belum pernah merasa lega karena akhirnya penantian selama 1 tahunnya terbayar. Banyak juga yang merasa mendapat teman karena merasa mirip dengan kisahku dan Mika. Aku yang scoliosis dan Mika yang mengidap AIDS menjalani masa pacaran dengan menyenangkan meski ada juga "masa-masa sulit". Rupanya banyak juga di antara penonton yang mengalami hal yang sama, malah mempunyai 'keistimewaan' yang sama sepertiku dan Mika :)

Saking senangnya aku membalas pesan-pesan yang masuk sampai jam 2 pagi, lho! Hehehe :) Entah kenapa meski sudah 1 tahun semenjak premiere tapi malam itu terasa seperti pemutaran perdana kembali. Malah ada kejutan kecil yang menyenangkan, aku mendapat kabar dari Vino Bastian bahwa "Watching Mika" menjadi trending topic. Thank God :) Malam itu tentunya bukan cuma aku saja yang sibuk membalas pesan, tapi juga Vino yang memerankan Mika, Velove Vexia yang memerankanku dan Mbak Lasja yang menjadi sutradara di film Mika. Wah, timelineku di twitter sampai penuh dengan twit-twit dari mereka :) Tapi sayangnya di antara pesan-pesan yang menyenangkan dan membuatku tersenyum itu ada juga pesan-pesan yang membuat hatiku sakit meskipun sudah mencoba untuk 'pura-pura nggak terbaca': Masuknya pesan-pesan kepo!


"Watching Mika" jadi trending topic di twitter :)


Kepo: Knowing Every Particular Object atau dalam bahasa Hokkian Kay poh yang berarti suka mencampuri urusan orang lain tentu saja berbeda dengan care atau peduli. Jika care berarti kita benar-benar ingin tahu keadaan seseorang and do something about it, kepo hanya sekedar ingin tahu dan tujuannya untuk memenuhi rasa penasaran. Setelah terjawab maka sudah.  
Sebenarnya hal ini sudah aku alami sejak lama, sejak novel Waktu Aku sama Mika di rilis tahun 2009 lalu. Tapi aku selalu mencoba membalas dengan baik-baik, atau jika sedang dalam mood mellow, aku lebih baik pura-pura nggak membaca pesan itu. Well, ya meski sebenarnya pura-pura nggak membuat perasaanku lebih baik, sih. Tapi menurutku itu lebih baik daripada menjawab dengan mood yang jelek dan aku malah menyakiti hati si penanya.


My OOTD: Dress: Toko Kecil Indi/my design/DIY | Headband and moccasin: Parta-Porte 

Mungkin bagi si kepo'ers pertanyaannya hanya sekedar pertanyaan dan mungkin lupa bahwa aku juga punya perasaan. Padahal dengan munculnya aku dan Mika di film bukan berarti kisah kami jadi berubah fiksi. Atau kami jadi tokoh rekaan yang jalan ceritanya bisa diubah-ubah oleh yang pembaca/penonton. Kami tetap ada, meskipun Mika sudah di surga tapi ia juga memiliki keluarga yang (of course) sangat menyayanginya.
Pertanyaan yang paling sering aku terima adalah, "Kenapa Mika bisa kena AIDS?". Aku mengerti penasaran itu manusiawi. Tapi jika aku sudah menjawabnya dan yang bertanya belum puas dengan jawabanku, apakah itu wajar? Padahal sudah jelas sekali bahwa hal yang ditanyakan sangat pribadi dan aku sebenarnya punya hak untuk menolak menjawab. Bagi sebagian orang mungkin itu pertanyaan sederhana, tapi buatku membacanya saja sudah cukup untuk membuat mata berkaca-kaca...




Lucunya, saat gue menolak menjawab ada saja yang merasa berhak untuk mendapatkan jawaban. Sampai-sampai malah marah-marah dan yang paling mengerikan mengulang pertanyaan yang sama sampai mengirim puluhan pesan (baru saja terjadi lagi di Facebook, huhu...)
Aku heran kenapa orang bisa sampai "segitunya" kepo. Penasaran itu wajar, tapi apakah semua penasaran harus diutarakan? Segitu pentingnya keharusan untuk mendapat jawaban demi kepuasan diri sendiri sampai-sampai nggak menghiraukan perasaan orang yang ditanya? :) Pertanyaan lain yang sering diajukan juga adalah tentang bagaimana wajah Mika yang sebenarnya. Aku sering dimintai untuk mengirimkan foto, yang mana menurutku itu cukup creepy :S Soalnya seseorang yang nggak aku kenal (literally, tanpa ada perkenalan etc langsung, to the point) meminta foto seseorang yang dekat denganku. Sekali lagi seperti yang aku bilang sebelumnya, dengan dijadikan novel dan film bukan berarti aku dan Mika menjadi fiksi. Jadi coba bayangkan situasinya terjadi pada diri sendiri: Ada seseorang nggak dikenal tiba-tiba minta foto pacar kalian. Seram kan? :/

Aku nggak mencoba misterius atau apalah istilahnya. Aku cukup terbuka, kok. Buktinya aku punya blog ini dan beberapa akun di social media lain :) Tapi memang ada beberapa hal yang ingin aku simpan sendiri, apalagi jika itu berkaitan dengan Mika. Apa yang kubagi melalui novel dan film, itulah yang aku ingin orang ketahui. Dan aku rasa itu sudah banyak, semua hal "penting" sudah tersampaikan. Aku ingin semangatnya Mika yang dikenang, perjuangannya, kisah hidupnya. Soal wajah dan bagaimana ia bisa terkena AIDS sama sekali nggak penting, juga seharusnya nggak mempengaruhi cara orang-orang menilai Mika, kan? :)

Tapi selain pertanyaan-pertanyaan kepo yang membuat aku sedih, aku juga beruntung karena diberkahi dengan adanya teman-teman yang sangat pengertian dan stop bertanya ketika aku berkata "keberatan" :) Aku juga beruntung karena keluarga Mika mendukungku untuk membagi kisah tentang Mika. Ketika aku membaca pesan-pesan kepo aku sering memikirkan keluarga Mika, terutama mamanya yang sangat menyayanginya. Bagaimana perasaannya? Aku yang hanya mengenal Mika selama 3 tahun nggak bisa dibandingkan dengan mamanya yang mengenal Mika selama 25 tahun. Aku harap sebelum bertanya sesuatu orang-orang mulai bertanya dulu pada dirinya sendiri: Bagaimana jika aku di posisinya? Apakah aku akan merasa sedih jika mendapatkan pertanyaan seperti itu? Apakah pertanyaan itu terlalu pribadi?
Sebelum kepo mulailah berandai-andai jika Mika itu abang, teman, adik, pacar atau bahkan putra kalian (yup, ada juga kok yang seusia orangtuaku kasih pertanyaan kepo nan menyakitkan).

Well, ya ini bukan hanya tentang Mika, apapun, menurutku kepo itu nggak baik (iya KEPO, beda dengan CARE). Kenapa kita harus penasaran dengan sesuatu yang sama sekali bukan urusan kita? :) Dipedulikan saat ada sesuatu yang menimpa kita itu rasanya lebih nyaman kan daripada menerima pertanyaan, "kenapa, kenapa dan kenapa?" ;) So why don't we stop kepo-ing and and start caring?
Selamat menikmati hari minggu, teman-teman! :)






faith and trust and pixie dust,

Indi


Ps: Kenapa post ini bahas tentang kepo tapi aku pakai kostum Pocahontas, ya? Hehehe. Ini karena lagu "Colors of the Wind", soundtract dari film Pocahontas benar-benar menggambarkan apa yang aku rasakan belakangan :)

________________________________________
Facebook: here | Twitter: here | Instagram: here | Contact person: 081322339469

27 komentar:

  1. mari tetap semangat dan biarkan orang2 kepo di luar sana ;D

    Native America nya bling-bling, ceriaa

    Salam

    BalasHapus
  2. wah aku gak nonton tanayangannya di SCTV nih Indi, smeoga nanti tayang ulang ya biar aku ikut nonton

    BalasHapus
  3. Aya-aya wae eta ngirim pertanyaan beberapa kali terus diulang pula.
    Selamat teh buat trending topiknya.:)Selamatjuga atas diangkat jadi lead teacher.

    Eta trending topik paling atas juga paling bawah, aya-aya wae :))

    Teh Indi makin gembil. :D

    BalasHapus
  4. Teh indiiiie saya ngefans mikaaaa... hiks enggak tahu teh... duh kelewaaaat

    BalasHapus
  5. Aku belom nonton Mika, belom baca novelnya juga. Sebetulnya aku kepingin beli novelnya, tapi di Togamas Surabaya habis melulu. Di mana aku bisa beli buku Waktu Aku Sama Mika tapi dapet tanda tangan Mbak Indi? (Err..maap kalo persyaratanku terlalu berat :) )

    Aku merasa dikepoin adalah risikonya jadi seleb. Ya, Mbak Indi sudah seleb sekarang biarpun Mbak Indi terkenal karena menulis. Beberapa pembaca (penggemar) kadang-kadang menyebalkan, tapi itu risiko kita memiliki mereka. Yang cuma kepo-kepo ini tidak perlu dipedulikan :)

    BalasHapus
  6. Wah aku juga belum nonton nih, ga tahu kalau di sctv ada semoga diputar ulang ya, Tapi aku sudah baca novelnya Indy :)

    Selalu semangat ya Indy, semoga tetap sabar mengahadapi kepo-kepo itu :)

    BalasHapus
  7. Huaa, saya belum nonton juga, mbak. penasaran sama filmnya. kelewatan, gak sadar kalau tayang. oh iya, selamat yah sudah masuk trending topik dan tetap sabar menghadapi kekepoan itu yah, mbak Indi. terus berkarya :)

    BalasHapus
  8. congrats ya Mbak jadi lead teacher \o/

    semoga kepoers kembali ke jalan yang benar :)))

    BalasHapus
  9. filmya kemalaman. padahal ingin sekali menontonnya :):) tetap semangat ya Indi :) Gbu

    BalasHapus
  10. Yah kelewatan, moga diputer lagi deh yah :D Penasaran..hihih

    BalasHapus
  11. wah indii, baru tau kalau kamu penulis Mika. Soalnya Mika itu happening bgt. Sering baca dan sering denger..

    BTw, kalau udah tenar, orang biasanya memang jadi kepo. Biasalah orang indonesia, hehe

    BalasHapus
  12. Indi, hebat banget. Sekarang udah kontak2an dg Vino dongs. Hihihi
    Sayang banget, saya gak nonton FTVne e. . .

    Btw, sepatunya lucuu. . .

    BalasHapus
  13. hai indii, salam kenal.. aku selalu mengikuti post2 kamu di blog.. kali ini aku setuju sama post kamu ini ndi.. kepo itu hanya kepuasan batin orang2 tertentu aja yg kadang mereka gak mikirin perasaan kita saat mengeluarkan pertanyaan2 itu.. aku jg pernah ngpost tentang kepoo,ndii.. ehehehe..
    semogaaa orang2 kepo semakin sadar untuk sembuh dari sakit kepoo mereka ya ndii.. semangat selaluuu.. dibawah ini post aku ttg org2 kepoo,ndii :)

    http://www-realitanyes.blogspot.com/2014/03/i-do-really-love-everything-in-my-life.html

    BalasHapus
  14. Kak Indi, suka deh sama outfitnya. Jadi kayak di acara cosplay begitu ya hehe :D

    BalasHapus
  15. Kalo aku pasti uda blokir mereka-mereka yang ngga sopan dan mengganggu. Heheh.. Tiap orang berhak kok nyimpen kenangan yang ngga perlu dibagi-bagi sama orang laen. :)

    BalasHapus
  16. Kalau buat saya sih selama pertanyaan yang diawali 'kenapa' itu diajukan dengan santun, bisa aja saya jawab (tapi tak perlu detail), ya mudah-mudahan aja orang lain bisa mengambil hikmah dari pengalaman kita :)
    Caring memang lebih baik dari kepo-ing yaaa..

    BalasHapus
  17. Wah lucu banget kak Indi outfitnya, fringe aksennya oke banget! :)

    Cheers,
    Karina Dinda R. ♥
    BLOG | TWITTER | INSTAGRAM | SHOP

    BalasHapus
  18. Indi, jadi inget dulu waktu saya berkunjung ke LSM yang peduli pada HIV/ODHA.. Salah satu pegiatnya bilang, pertanyaan "Kenapa kamu bisa kena AIDS?" itu sama sekali bukan urusan kita dan ngga ada gunanya untuk ditanyakan. ngga akan memperbaiki hidup ODHA. yang ada malah bisa menyakiti hatinya.. cuekin aja para kepo-ers itu, Ndi. Ngga perlu dijawab :)

    BalasHapus
  19. Agree 100%, start to care instead of being curious.
    You look so cute&lovely dear :)

    <3<3<3
    hugLUV

    BalasHapus
  20. congratulations ya kak indi buat trending topicnya :)
    kemaren bahkan aku sempat buat review film Mika lho buat ujian akhir praktek bahasa inggris aku di sekolah, aku sukses banget ngehapal reviewnya yang panjang bengats itu XD
    Mika di surga pasti bahagia ngeliat ka Indi yang sekarang. pengen banget baca novelnya, cuma di gramedia selalu abis. semoga nanti di jodohkan sama novelnya jadi bisa baca deh, kayaknya kalo udah nonton filmnya tapi gak ngebaca novelnya itu gak afdol bengats deh :D
    keep strong kak Indi, keep struggling, sampain salam aku buat ka Mika ya, dia cowok paling romantis sedunia deh :) and Mika is the best film that i've ever watched, yeyay :D

    BalasHapus
  21. saya beberapakali ngerasain di kepoin gitu. Emang gak enak

    BalasHapus
  22. ishh, aku belum nonton :(
    smoga nanti di puter ulang di TV, aamiin..
    *eh tapi kepo yg ini boleh kan? Kepoin filmnya mksdnya :D

    BalasHapus
  23. pertanyaan yang kadang kala mengganggu ketika kita butuh dukungan dan semangat

    BalasHapus
  24. senangnya setiap datang kesini selalu denger kabar baik, sukses terus ya kak indi :))

    BalasHapus
  25. Your outfit is so unique! Love it!

    BalasHapus
  26. Kepo banget mengunjungi blog ini, menarik.

    BalasHapus
  27. aku juga sering sedih kak kalo ada yang kepo-in hal yang sangat pribadi :(
    tapi aku sudah nonton film Mika donggg :3 *kurangnyambung" ._.v

    BalasHapus

Terima kasih untuk komentarnya, it's really nice to hear from you :)