Mau nulis nggak ya? Mau? Nggak? Mau? Nggak? Nggak mau? Mau!
Hahahaha, mulai ngaco deh aku. Hmm, sebenernya sih hari ini aku lelah banget. Tapi berhubung tidur nggak bisa dan kalau bengong malah mikir yang nggak-nggak, lebih baik aku nulis aja, deh, lol.
Kali ini aku mau cerita tentang Richard, temenku yang biasa dipanggil Om Bule (meski sebetulnya aku lebih tua sedikit dari dia, hehehe).
Aku mengenal si Om ini lewat dunia blog. Awalnya sih nggak sengaja, waktu aku lagi visit blog teman, di sana ada link ke suatu blog yang namanya aneh: Bule Juga Manusia. Iseng-iseng, aku klik dan mulai baca blog'nya. Wah, ternyata isinya lebih aneh daripada judulnya. Banyak cerita nggak penting dan foto-foto "mengerikan", lol. Tapi, entah aku mulai terhipnotis atau memang jatuh cinta, aku jadi ogah ninggalin blog itu dan malah betah baca postingannya satu persatu! Ckckckck... :p
Meskipun begitu, aku sama sekali nggak ninggalin komentar. Alasannya sederhana: Aku nggak mau dianggap sebagai orang asing yang nimbrungin cerita-cerita pribadi dia. (Seriously, it feels like reading a dude's diary, lol).
Sampai suatu hari (yang mana sangat jarang terjadi), aku melakukan random add di Facebook. Dan tanpa sengaja yang aku add itu account'nya Om Bule! Ternyata oh ternyata... dunia ini sempit sekali... (iya, lah. Namanya juga internet, lol). Langsung aja aku kasih link blogku dan bilang kalau aku suka sama blog'nya.
Entah berapa lama kemudian (yang pasti cukup lama sampai aku lupa pernah ninggalin link di wall'nya), waktu aku on line tengah malem, aku terima pesan di inbox FB dari si Om Bule. Isinya cukup panjang. Tapi intinya dia merasa nggak enak karena baru sempat baca blogku setelah sebelumnya dia dikejar deadline novel perdananya. Dia bilang tulisanku beautiful (ah, jadi malu, lol) dan punya ide untuk barter 1 kopi bukuku dengan traktiran wisata kuliner kalau dia berkunjung ke Bandung nanti.
Wah, jelas aja aku mau :)
Dan inilah kami,
Aku langsung menyalami Om Bule dan nona manisnya (namanya Bian :) ) begitu sampai di BIP. Agak konyol juga karena tanpa basa-basi aku langsung bilang kalau aku lapar dan pengen langsung makan, hehehe. Alhasil, sebelum sempat ngobrol-ngobrol, kami langsung sibuk cari tempat makan, dan sudah bisa ditebak, aku pasti ngerepotin karena aku vegetarian, lol. Akhirnya supaya semua bisa makan, kami pilih untuk ke food court (yang ternyata percuma karena cuma aku doang yang makan, hahaha). Di sana barulah kami mulai ngobrol-ngobrol selayaknya teman on line yang baru ketemu.
Kesanku tentang Om Bule sedikit berbeda dari yang aku tangkap di blog'nya. Ternyata dia nggak se'ngehe yang dikira, hehehe. Aku pikir dia bakalan cerewet dan bersuara besar (sebesar badannya, lol), tapi ternyata dia bicara dengan volume dan kecepatan yang normal, kok, lol. Tapi kalau soal kocak, dia memang sekocak di blog'nya. Buktinya waktu kami foto-foto dia bisa bergaya aneh-aneh sampai aku puas ketawa lihat gayanya, hahaha. Sayang aku nggak punya gambarnya, soalnya fotonya diambil dari kamera Om Bule dan aku cuma dapet satu foto malu-malu yang diambil sama Bian, huhuhu. Aku jadi nggak sabar Om Bule upload foto-foto kami, nih. Soalnya selain fotoku dan Om Bule, ada juga fotoku dan Bian yang ala AL4Y :p
Hahahaha, mulai ngaco deh aku. Hmm, sebenernya sih hari ini aku lelah banget. Tapi berhubung tidur nggak bisa dan kalau bengong malah mikir yang nggak-nggak, lebih baik aku nulis aja, deh, lol.
Kali ini aku mau cerita tentang Richard, temenku yang biasa dipanggil Om Bule (meski sebetulnya aku lebih tua sedikit dari dia, hehehe).
Aku mengenal si Om ini lewat dunia blog. Awalnya sih nggak sengaja, waktu aku lagi visit blog teman, di sana ada link ke suatu blog yang namanya aneh: Bule Juga Manusia. Iseng-iseng, aku klik dan mulai baca blog'nya. Wah, ternyata isinya lebih aneh daripada judulnya. Banyak cerita nggak penting dan foto-foto "mengerikan", lol. Tapi, entah aku mulai terhipnotis atau memang jatuh cinta, aku jadi ogah ninggalin blog itu dan malah betah baca postingannya satu persatu! Ckckckck... :p
Meskipun begitu, aku sama sekali nggak ninggalin komentar. Alasannya sederhana: Aku nggak mau dianggap sebagai orang asing yang nimbrungin cerita-cerita pribadi dia. (Seriously, it feels like reading a dude's diary, lol).
Sampai suatu hari (yang mana sangat jarang terjadi), aku melakukan random add di Facebook. Dan tanpa sengaja yang aku add itu account'nya Om Bule! Ternyata oh ternyata... dunia ini sempit sekali... (iya, lah. Namanya juga internet, lol). Langsung aja aku kasih link blogku dan bilang kalau aku suka sama blog'nya.
Entah berapa lama kemudian (yang pasti cukup lama sampai aku lupa pernah ninggalin link di wall'nya), waktu aku on line tengah malem, aku terima pesan di inbox FB dari si Om Bule. Isinya cukup panjang. Tapi intinya dia merasa nggak enak karena baru sempat baca blogku setelah sebelumnya dia dikejar deadline novel perdananya. Dia bilang tulisanku beautiful (ah, jadi malu, lol) dan punya ide untuk barter 1 kopi bukuku dengan traktiran wisata kuliner kalau dia berkunjung ke Bandung nanti.
Wah, jelas aja aku mau :)
***
2 November 2010Dan inilah kami,
Aku langsung menyalami Om Bule dan nona manisnya (namanya Bian :) ) begitu sampai di BIP. Agak konyol juga karena tanpa basa-basi aku langsung bilang kalau aku lapar dan pengen langsung makan, hehehe. Alhasil, sebelum sempat ngobrol-ngobrol, kami langsung sibuk cari tempat makan, dan sudah bisa ditebak, aku pasti ngerepotin karena aku vegetarian, lol. Akhirnya supaya semua bisa makan, kami pilih untuk ke food court (yang ternyata percuma karena cuma aku doang yang makan, hahaha). Di sana barulah kami mulai ngobrol-ngobrol selayaknya teman on line yang baru ketemu.
Kesanku tentang Om Bule sedikit berbeda dari yang aku tangkap di blog'nya. Ternyata dia nggak se'ngehe yang dikira, hehehe. Aku pikir dia bakalan cerewet dan bersuara besar (sebesar badannya, lol), tapi ternyata dia bicara dengan volume dan kecepatan yang normal, kok, lol. Tapi kalau soal kocak, dia memang sekocak di blog'nya. Buktinya waktu kami foto-foto dia bisa bergaya aneh-aneh sampai aku puas ketawa lihat gayanya, hahaha. Sayang aku nggak punya gambarnya, soalnya fotonya diambil dari kamera Om Bule dan aku cuma dapet satu foto malu-malu yang diambil sama Bian, huhuhu. Aku jadi nggak sabar Om Bule upload foto-foto kami, nih. Soalnya selain fotoku dan Om Bule, ada juga fotoku dan Bian yang ala AL4Y :p
Foto malu-malu kami, hihihihi. |
Ternyata Om Bule bawain aku oleh-oleh dari Australia. I'ts a cute Koala stuffed doll! Wah, aku seneng banget, soalnya bisa nambahin koleksi bonekaku :) Makasih ya Om Bule....
Oya, ada kejadian lucu lho pas acara "tuker kado", Bian bilang sama aku kalau dia pernah dikasih boneka koala sama Richard tapi buatan Cina, padahal belinya di Australia. Langsung aja aku masukin bonekaku ke dalem tas, takutnya Om Bule langsung berubah pikiran dan kasih bonekanya ke Bian, hahahaha.
Boneka koalanya sekarang jadi penghuni baru di atas tempat tidurku. Liat match banget kan sama wallpaper di kamarku? :) |
Selesai (aku) makan kami ke bioskop. Entah ide dari mana (ehmm, sebenernya dari aku, sih, lol), kami putusin buat nonton "Setan Facebook". Wah posternya bikin penasaran banget, soalnya dari semua cast yang disebutin nggak ada satupun yang kami kenal. Tebakan kami, sih, ini pasti tipikal film Indonesia yang "konyol", alias baru 5 menit film diputar langsung ada adegan sun-sun'an, hehehe. Tapi ternyata kami nggak bisa langsung nonton (padahal udah nggak sabar, lol), soalnya film baru dimulai 1 jam lagi.
Sambil nunggu kami main dulu di Timezone. Ya, niatnya sih cuma mau have fun aja sambil habisin waktu. Tapi ternyata kami malah dirampok! Untuk yang berniat main ke Timezone, lebih baik baca dulu pengalamanku dan teman-teman tadi sore:
Tau kan mesin permainan boneka alias catcher doll machine yang menarik hati itu? Dengan mata berbinar, aku dan Bian pengen banget dapetin salah satu boneka di mesin itu. Om Bule yang baik hati ternyata mau dapetin bonekanya buat kami (hore... hore...). Setelah beli 1 kartu game, Om Bule mulai berjuang untuk dapetin boneka beruang warna biru. Awalnya sih dia cuma asal nangkep aja, cuma lama-lama gemes juga sampai-sampai dia mulai ukur "sudut ketepatan antara kait dengan boneka", hehehe. Boneka beruang incaran itu beberapa kali nyangkut di kaitnya, tapi anehnya malah terlepas waktu udah deket ke kotak keluar. Sampai akhirnya Om Bule yakin banget bidikannya kali ini bakal tepat. Dan... terbukti, bonekanya nyangkut, swinging berkali-kali... oops, ternyata meleset LAGI! Hfff...
Nggak tahu sudah berapa kali kartu digesekan ke mesin itu sampai tau-tau aja empty. Tadinya sih kami pikir sudah cukup, cuma musik yang keluar dari mesinnya itu lhooooo, kayaknya manas-manasin kami banget! Akhirnya diisi ulang lagi kartu game'nya si Om Bule. Kali ini kami mau coba mesin dengan boneka yang lebih besar, soalnya kami pikir peluang dapet bonekanya pasti lebih besar. Ternyata SALAH BESAR! Tekanan di mesin ini jauh lebih besar. Boneka-boneka besar yang asik nyengir ke arah kami ternyata cuma kasih harapan palsu. Mereka selalu jatuh TEPAT di samping kotak keluar! Hmm, mulai curiga kaitnya dirancang khusus untuk melonggar di waktu-waktu tertentu... Sniff, akhirnya kami keluar dari Timezone dengan tangan kosong. Bener-bener kosong, karena kartu game yang kedua juga isinya sudah habis, hahahaha (ketawa sedih).
Masih dalam rangka nunggu film dimulai, Om Bule beli pedang-pedangan dulu. Yes, betul pedang-pedangan pajangan gitu (Aku bantu kamu ya, Richard. Kalau nanti di bandara kamu dilarang bawa pedang ini karena dianggap senjata tajam, kamu tunjukin saja postingan aku, jadi ada bukti kalau yang kamu bawa itu memang pedang-pedangan, hahaha). Si Om Bule pilih-pilihnya lamaaaaa banget. Persis banget kalau aku masuk toko sepatu, lah, lol. Untungnya dia nggak minta pedangnya langsung dipakai, kaya kalau aku lagi belanja sepatu :p
Akhirnya pedang yang dipilih warna hitam. Keren banget, deh pokoknya. Ada tulisan Jepangnya juga, tapi aku nggak tau artinya apaan. Yang penting mah keren, hihihihi.
Waktu kita sampai di bioskop ternyata film'nya sudah dimulai. Terpaksa deh kita jongkok-jongkok takut ganggu orang-orang yang serius nonton "Setan Facebook" (aku dan Bian sih nggak apa-apa, soalnya pada imut. Nah, si Om Bule, tingginya hampir 2 meter, lol). Waktu aku jongkok-jongkok sebenernya agak mirip orang tiarap waktu perang, soalnya aku orangnya penakut abis kalau soal film hantu-hantuan, lol.
Akhirnya, setelah kami duduk dikursi sembarang, kami mulai nonton filmnya. Begini ceritanya...
*yawning* Ada hantu hobinya main Facebook, jadi dia bunuh orang-orang di friendlist'nya. Tamat.
Iya, betulan tamat. Ceritanya memang segitu-gitunya, suara pemainnya juga nggak begitu jelas, kaya orang lagi kumur-kumur gitu. Editornya juga jelek. Hantunya nggak serem. Tapi justru karena semua kekurangan itu kami jadi ribut ketawa-ketawa sepanjang film. Contohnya aja yang bikin ngakak, ada adegan bule (nggak tau siapa namanya) mau hack account'nya si hantu. Tau nggak dia ngapain? Dia cuma buka profile hantu dari account'nya sendiri, nggak ngapa-ngapain, geleng-geleng, isep rokok terus bilang, "Nggak bisa...", hahahahaha. Atau ada nenek-nenek yang mengenalkan diri, maksudnya sih misterius, tapi suaranya nggak jelas dan malah kedengeran kaya, "Panggil saya Oma POCHONG", whuahahahahaha...
Ada satu adegan yang sukses bikin Om Bule dan Bian ngakak, yang sayangnya aku nggak perhatiin. Katanya sih waktu hantunya mau nyergap pemeran utamanya yang lagi nyetir mobil, pemeran hantunya udah nongol-nongol di bangku belakang sambil nungguin aba-aba gitu! Hihihihihi, what a movie :')
Kami pun keluar bioskop sambil ketawa-ketawa heboh. Beberapa kali kami ngulang dialog-dialog konyol yang ada di film itu (dan favorit kami adalah, waktu si cowo bule bilang sama temen cewenya supaya jangan dulu bukan FB, si cewe langsung panik sambil bilang, "Sampai kapaaaan???!!!" Hahaha, seolah dia dilarang napas atau makan, lol). Rasanya kalau dipikir-pikir lagi cuma kami bertiga yang ketawa-ketawa waktu nonton. Eh, jangan-jangan penonton lain anggap film itu terlalu serius sampai-sampai berasa masuk ke setiap adegannya? Come on, you've gotta be kidding me :p
Akhirnya, kami harus berpisah. Selain waktu yang semakin larut, mall'nya juga hampir tutup, hihihihi.
Nice to meet you Om Bule, Bian. Makasih oleh-olehnya. Kapan-kapan kita main lagi, ya... Atau bikin film "Setan Blogger" sekalian, lol. Oya, ngomong-ngomong, boneka koala'nya aku kasih nama "Ribi". Tau kan singkatan dari apa? ;)
Yang paling depan itu koin dari Om Bule. Horeeee, dapet tambahan koleksi uang asing, deh :) |
(Diedit 29/04/2024. Aku dan Richard alias Om Bule masih berteman sampai sekarang. Dia sudah gak ngeblog lagi dan berprofesi sebagai polisi di Australia).
wuahhh..seru banget.....kayaknya ide buat fil "setan blogger" lumayan juga,lebih seru lagi kalo setannya tuh mas bule kkkkkk....
BalasHapusJangan panggil saya Om Bule...
BalasHapusPanggil saya Oma PoChoooong!
nyahahahahahaha thanks yaa Indi :D it was a great day/night!
Ternyata asik ya, kenalan sama 'perempuan yang saya kenal di... IN-TER-NETTTHH' (ala Oma Pocong)'
: D
Salam dari Brian ya... eh Bian... :P
@ azhia: hahahaha, iya. tapi masalahnya ntar nggak ada yg ketakutan. malah ketawa2 semua :D
BalasHapus@ om bule: whuahahahaha... ternyata sindrom "setan facebook" masih terbawa :p
sama2, om. aku yang TERIMA KASIH sama kamu, karena udah mau direpotin untuk ke foodcourt dan nunggu jemputan. salam kembali untuk Bian. semoga radang tenggorokannya cepet sembuh.
see you again, om Po-choooong, lol.
wah jadi kepengen ketemu sama om bule deh.....btw boleh tuh idenya bikin film judulnya stan blogger..... hahahaaaaa........
BalasHapusanyway, thank's yah dek udah visit my blog... salam kenal yah!!!!
ati2, kalo ketemu om bule leher pegel, hahaha :) iya, tuh. tapi bingung cari sutradara yang mau bikin :p sama2, salam kenal kembali, yaaaa :D
BalasHapushahahaha seru banget cerita kak :D aku pernah ketemu kak Richie dan aslinya dia bener2 gede banget. lol. btw cara masukin label ke postingan gmn kak?
BalasHapushahaha, makasih titus :) iya, dia emang gede banget. badan aku yg cuma segini2nya ketimpa habis! Y.Y
BalasHapuscara masukin label, waktu kamu post lihat kolom paliiiing bawah. nah, kamu tulisin aja label pakai nama yg kamu mau. nanti pas muncul, kok. coba, deh ;)