Selasa, 27 Mei 2014

Cerita Seru dari Workshop "Dari Menulis Menjadi Buku" :)

Lovely banner :)


What I wore? Bow hair and dress: Toko Kecil Indi (my DIY) | Bag: Columbus | Socks: Hani&Robert's | Shoes: Gosh

Hi Bloggies! Yay, weekend ini terasa lebih panjang :D Well, hari senin nggak libur sih, tapi at least jadi punya waktu istirahat ekstra di hari selasa, kan? Hehehe. Gimana nih kabar teman-teman? Semoga semuanya sehat, ya. Gue sendiri sehat-sehat saja dengan proses adaptasi dengan si brace keren alias spinecor. Tadi sore juga habis antar Eris ke dokter hewan karena kurang enak badan dan dilanjutkan dengan merayakan ulang tahunnya yang ke 5 :D Tapi soal spinecor dan Eris akan gue ceritakan nanti, sekarang gue mau bercerita tentang pengalaman menjadi bintang tamu di workshop menulis.

Mungkin teman-teman sudah ada yang tahu bahwa tanggal 18 Mei lalu gue diundang ke workshop "Dari Menulis Menjadi Buku" di Celebrate Cafe Bandung. Workshop ini adalah event yang diselenggarakan oleh Buttermint. Meskipun ini adalah event pertama mereka tapi gue excited sekali karena gue selalu senang jika diminta berbagi tentang dunia kesukaan gue, yaitu dunia menulis :) Seperti biasa, waktu itu gue diantar Bapak. Kami sebenarnya sedang nggak terlalu fit karena baru saja pulang dari Jakarta (tampak jelas dari "mata panda" gue, lol), tapi ketika Bunda Zaski yang mengisi segmen pertama berkata bahwa seluruh pesertanya antusias, wajah lelah gue langsung bercahaya, hahahaha :D




Setelah menunggu selama sekitar 30 menit (gue berada di segmen 2, setelah makan siang) MC memanggil gue untuk berbicara di depan para peserta. Coba tebak siapa MC nya! Lagi-lagi Ray. Meskipun ini yang pertama untuk acara workshop tapi dia memang sering menjadi MC gue ketika meet and greet, hahaha. Romantis sekali, kan :p Rupanya Ray sudah membacakan profil gue untuk para peserta, jadi gue tinggal menambahkannya saja. Berbeda dengan meet and greet yang seluruh audience nya sudah mengenal gue, di acara workshop gue sama sekali nggak tahu dengan siapa gue berhadapan. Makanya senang sekali ketika tahu bahwa mereka ternyata sudah tahu dengan karya-karya gue :)




Gue mengenalkan diri sekilas lalu dilanjutkan dengan tanya jawab dengan Ray alias MC. Kebanyakan pertanyaan seputar proses pembuatan novel-novel plus sebuah buku edukatif gue. Gue menjawab semuanya dengan semangat karena meskipun pesertanya nggak banyak, tapi terlihat sekali bahwa mereka antusias. Bahkan ketika segmen tanya jawab dengan audience ada beberapa diantara mereka yang bertanya lebih dari 2 kali, lho! Hehehe :)




Asyiknya, suasananya santai dan tanya jawab lebih terasa seperti sesi sharing. Gue juga mengalami apa yang para peserta alami: writers block, bingung dengan segmen, dll. Tapi gue selalu percaya apapun yang dimulai dari hati dan dikerjakan sungguh-sungguh pasti akan ada jalan :) Gue berbagi tentang apa yang gue ketahui di dunia penerbitan buku. Misalnya tentang berapa jumlah minimal halaman, bagaimana cara mengirimnya dan berapa lama batas waktu jika kita ingin mengirimkan naskah yang sama pada penerbit lain. Gue jawab apa yang gue tahu, kalau nggak tahu ya gue bilang, nggak ngarang jawaban, hehehe :p 


Ada bertanya bagaimana sebuah karya bisa dihargai. Gue menjawab bahwa karya yang dihargai adalah karya yang santun. Kalau isinya menghina atau malah plagiat, ya wajar kalau nggak disukai. Dan menurut gue yang terpenting saat menulis kita menghargai dulu karya sendiri, dalam artian nggak "asal-asalan", karena seriously, orang yang membaca bisa merasakan lho kalau penulisnya terburu-buru atau asal bikin karena dikejar deadline, hehehe.

Pertanyaan demi pertanyaan terus mengalir sampai tanpa terasa waktu sudah habis. Gue dan peserta dipersilakan untuk snacking sebelum sesi penutup. Meski judulnya snack time tapi ada juga beberapa peserta yang menghampiri gue untuk melanjutkan tanya jawab. Benar-benar seru :D Setelah itu seluruh peserta dan pendukung acara dipanggil untuk berfoto bersama lalu ditutup dengan penyerahan sertifikat. Senang rasanya melihat wajah-wajah gembira mereka. Gue harap semuanya pulang dengan hal-hal baru yang positif, termasuk gue yang mendapatkan teman-teman baru :)





Gue senang dan bersyukur sekali bisa terlibat di acara seperti ini karena selain bermanfaat juga super fun. Terima kasih kepada Buttermint yang sudah mengundang gue, semoga akan ada lagi event-event keren seperti ini ya! ;)

Video ketika menjawab salah satu pertanyaan peserta :)



Jika teman-teman ingin menikmati karya-karya gue, berikut list nya:
- Waktu Aku sama Mika (novel): dapatkan di Gramedia, Togamas dan berbagai toko buku online
- Karena Cinta itu Sempurna (novel): dapatkan di Gramedia, Togamas dan berbagai toko buku online
- Guruku Berbulu dan Berekor (novel, dengan royalti yang disumbangkan): dapatkan di Gramedia, Togamas dan berbagai toko buku online
- Conversation for Preschoolers (buku edukatif): dapatkan di Gramedia, Social Agency, Gunung Agung dan Tisera. Atau SMS/whatsapp ke 085643521823
- MIKA (film dengan sutradara Lasja Susatyo, dibintangi Vino Bastian dan Velove Vexia): dapatkan di Disc Tarra, Gramedia, Carrefour dan berbagai toko CD. Say NO bajakan, please! :)

salam,

Indi

Selasa, 20 Mei 2014

My "Super Awesome" New Scoliosis Brace :D

Howdy do, bloggies! It's been awhile ya aku nggak cerita tentang scoliosis? Well, meskipun nggak cerita bukan berarti aku nggak peduli, dan tentu saja bukan berarti scoliosisku hilang, hihihi. Sesuai dengan slogan para scolioser "Sekali scoliosis tetap scoliosis", tentu saja sampai kapanpun aku akan merawat my lovely spine, karena kami akan bersama-sama selamanya :D 

Mungkin teman-teman sudah ada yang tahu tentang perjalanan scoliosisku lewat novel "Waktu Aku sama Mika", "Karena Cinta itu Sempurna" atau pun film "Mika". Tapi jika belum, singkatnya bisa diceritakan seperti ini: Waktu usiaku 13 tahun aku menyadari bahwa tulang punggungku terlihat menonjol sebelah. Bukan itu saja, payudara sebelah kananku pun terlihat agak masuk ke dalam. Langsung saja aku bilang pada Ibu dan Bapak. Di hari yang sama, aku dibawa ke dokter spesialis tulang, dan di sana ketahuan bahwa aku scoliosis dengan kurva 35 derajat (tingkat sedang). Dokter menjelaskan bahwa scoliosis bukan penyakit, tapi kelainan tulang belakang. Jadi nggak ada obatnya, tapi bisa dikoreksi dengan jalan bracing atau operasi. Berhubung aku masih tahap pertumbuhan, jadi dokter menyarankan untuk bracing. Waktu itu brace yang kupakai tipe Boston.

Setelah pemakaian brace, bukan berarti tanpa masalah. Proses adaptasinya lumayan mengharu-biru, hehehe. Pasalnya brace yang kaku dan tertutup itu harus dipakai setiap hari selama 23 jam. Yup, termasuk tidur dan sekolah. Aku hanya melepas brace ketika mandi dan terapi berenang. Dokter bilang brace ini harus dipakai sampai aku berusia 18 tahun alias sampai tulangku berenti tumbuh. Di usiaku yang masih 13 tahun menunggu tulang berhenti tumbuh itu rasanya seperti selamanya, hehehe. Meski reaksi scolioser terhadap brace berbeda-beda (ada yang mau patuh memakainya, dan ada juga yang menolak) tapi aku yakin mereka pasti setuju kalau brace menimbulkan perasaan sesak dan pegal. Dan bonus karena kulitku sensitif, brace meninggalkan tato permanen di beberapa bagian (saingan sama Mika, hehehe).

Aku di film Mika, diperankan oleh Velove Vexia

Karena bentuknya yang bulky dan kaku Boston brace ini susah sekali disembunyikan di balik baju. Well, bukannya aku malu. Aku bangga kok sebagai scolioser karena seperti itulah Tuhan menciptakanku :) Tapi terkadang aku ingin diperlakukan sama tanpa orang melihat terlebih dulu tampilan fisikku. Sekalipun aku memakainya di balik baju, rasanya nggak nyaman. Tank top atau kaos dalam yang tipis nggak bisa melindungi gesekan brace di kulitku. Aku yakin nggak setiap scolioser merasa seperti ini, tapi sekali lagi, mungkin ini karena kulitku super sensitif. Itulah kenapa aku sering memakainya di luar baju. Jadi kalau ada yang pernah menonton film Mika dan berkomentar "style" ku (diperankan oleh Velove Vexia) itu aneh, kenyataannya memang begitu. Bukan filmnya yang mengada-ada, hihihi :)

Waktu aku berusia 18 tahun dan akhirnya boleh lepas brace ternyata scoliosisku belum juga jinak. Kurvaku bertambah menjadi lebih dari 40 derajat (tingkat tinggi) dan sekarang sudah sekitar 52 derajat (sangat tinggi). Keberhasilan Boston brace memang berbeda-beda pada setiap scolioser. Ada yang berhasil atau seenggaknya menjaga kurva agar nggak bertambah, ada juga yang mengalami sepertiku. Tapi aku nggak merasa 5 tahun bracing sia-sia karena aku sudah berusaha, bukannya membiarkan :) 
Karena tulangku sudah mature, bracing sudah nggak ada gunanya lagi. Tapi kemungkinan bertambahnya kurva juga semakin kecil. Aku diberikan 2 pilihan oleh dokter: operasi (yup, kurva di atas 40 biasanya disarankan begitu) atau dirawat dengan terapi agar aku tetap fit sampai tua (lol) dan mengurangi rasa sakit. Aku pilih untuk nggak operasi dan mencari jalan agar scoliosisku membaik. Aku yakin sebagai scolioser aku tetap bisa hidup produktif :)

My lovely spine :)

Lalu datanglah hari itu, hari di mana aku melihat foto yang mengubah hidupku (lebay, hahaha). Entah darimana awalnya, tapi aku menemukan foto Lourdes, anaknya Madonna yang katanya mengidap scoliosis! Di keterangan foto ditulis bahwa ia menggunakan spinecor alias soft brace. Eh, wait! Brace? Aku nggak melihat ada yang bulky di balik baju Lourdes. Langsung saja aku memperhatikan dengan seksama dan menemukan bahwa ada sabuk yang mengintip di balik T shirt nya. Hmm, inikah yang dinamakan spinecor? Brace macam apa ituuuuuuu? *camera zoom in-zoom out ala sinetron, lol*

Lourdes dengan brace nya yang bikin iri, hihihi :)

Dari hasil googling sana-sini, aku jadi tahu bahwa spinecor adalah soft brace untuk pengidap scoliosis. Iya, sesuai namanya, brace yang ini benar-benar halus dan elastis, jadi nggak terlihat di balik baju dan yang terpenting sama sekali nggak mengganggu aktivitas sehari-hari. Berbeda dengan Boston Brace, spinecor tetap efektif untuk dipakai oleh scolioser dewasa dan berkurva besar. Wah, aku jadi ingin mencoba! Syukurlah lewat bantuan internet aku jadi tahu bahwa spinecor sekarang juga sudah ada di Indonesia. Tepatnya di Spine Body Center Jakarta :)

Ditemani oleh Bapak aku langsung membuat janji dengan Dr. Natalie di Spine Body Center. Berhubung dulu sudah pernah memakai brace, aku langsung siap-siap untuk proses panjang yang nggak nyaman. Tapi ternyata ini berbeda. Aku memang melewati proses pembacaan X Ray dan pengukuran dulu, tapi prosesnya cepat, seperti sedang fitting baju :D Sekitar 2 jam semuanya selesai dan aku langsung dapat bekal untuk exercise di rumah dan panduan gambar kalau-kalau aku lupa cara memasang spinecor nya (tenang, semuanya diberi label nomor, kok *wink*). Asyiknya lagi aku nggak harus nostalgia dengan pemakaian 23 jam sehari, tapi ini cukup 6 jam sehari dengan waktu yang bisa dipisah dan seminggu hanya 4 kali. Tentu saja setiap scolioser akan berbeda, tapi Dr. Natalie menjamin spinecor tentu jauh lebih nyaman dari Boston brace :)

Back Up Clinic, sekarang menjadi Spine Body Center

Begitu dipakai “punuk” ku langsung "hilang" :)

Asyik, aku sama Lourdes brace nya kembaran, hahaha :p

Selama perjalanan pulang Bandung-Jakarta yang macet aku memakai spinecor. Aku dan Bapak hampir nggak percaya karena sebelumnya kami juga pernah mengalami ini, waktu pulang sehabis membuat Boston brace dulu. Bedanya kali ini aku duduk di mobil tanpa keluhan dan benar-benar happy. Nggak ada perasaan gatal di kulit apalagi pegal. Rasanya hampir sama seperti memakai baju renang. Ada perasaan ketat tapi nggak mengganggu. Lucunya waktu sampai di rumah Ibu bertanya mengapa aku nggak pakai brace. Hehehe, rupanya spinecor ini memang nggak terlihat di balik baju :D

Tipis banget kan? Benar-benar nggak nampak di balik baju :D


Ini adalah hari ke dua pemakaian spinecor. Aku masih tetap merasa nyaman dan sama sekali nggak terganggu untuk beraktivitas. Tadi siang aku menjadi bintang tamu di acara workshop menulis dan nggak ada seorang pun yang sadar bahwa di balik dress centil ku ada brace, hihihi. Aku bahkan sekarang mengetik tulisan ini sambil memakai spinecor, padahal dulu brace lamaku benar-benar musuhan sama komputer :p 
Menurut Dr. Natalie spinecorku harus dipakai selama 18 bulan (yup, bukan 5 tahun, lol) dan setelah itu hanya dipakai sesekali. Aku optimis bahwa spinecor bisa meningkatkan kualitas hidupku dengan mengoreksi scoliosisku. So, wish me luck, guys. Selalu ingat, bahwa scoliosis memang nggak bisa disembuhkan tapi BISA dikoreksi. Go scolioser go! :D

Oh, iya untuk teman-teman scolioser yang ingin tahu lebih banyak tentang spinecor, silakan ke Spine Body Center di APL Tower lantai 25 (sebelah Central Park Mall). Nggak perlu khawatir masalah waktu, mereka buka setiap hari kok. Untuk yang di luar kota bisa telepon dulu ke 021-2933 9295. Atau kontak saja mereka lewat twitter dan facebook ;)


yang dibilang spesial sama Mika,

Indi

_________________________________
Facebook: here | Twitter: here | Instagram: here | Contact person: 081322339469

Jumat, 16 Mei 2014

Me on TV :)

Yay, long weekend! Hehehe, sebenarnya bukan sih, tapi gue beruntung sekali karena di hari Jumat nggak perlu bekerja. Pasalnya gue harus ke Jakarta untuk pembuatan soft brace (for my lovely scoliosis) jadi gue diizinkan untuk nggak masuk bekerja di preschool :D *senyum lebar*
Nah, sebelum gue tidur untuk bersiap-siap di pagi hari nanti, gue mau share sesuatu yang gue temukan di internet, nih. Beberapa waktu lalu gue menemukan... gue sendiri! Hehehe :p Maksudnya, gue menemukan video-video waktu gue tampil di TV. Well, nggak semuanya, sih, tapi cukup membuat gue senang karena dari 4 video ini, hanya 2 yang gue sempat nonton di TV. Sedangkan 2 lainnya malah diberitahu oleh teman-teman, pembaca atau saudara :) Terima kasih banyak untuk yang sudah mengunggah video-video ini ke YouTube dan mengizinkan gue untuk mengcopynya :D 
Ini dia video-video yang gue temukan dan sudah dipindahkan ke akun pribadi gue. Check this out! ;)

1. IMAH ~ STV (1 Oktober 2010)
Video ini satu-satunya yang bukan gue temukan di internet, tapi di komputer Bapak, hehehe. Beliau menyimpannya karena tayangan ini membahas tentang rumah kami, yang mana memiliki banyak kenangan untuk beliau. Sayangnya resolusi videonya nggak begitu baik, mungkin karena sudah diresize untuk masuk ke memory komputernya yang nggak begitu besar.



2. Rossy episode Menembus Batas ~ Global TV (6 Oktober 2010)
Video ini merupakan penantian yang panjang! Bayangkan saja, gue sudah shooting pada bulan Agustus 2010 dan baru ditayangkan 2 bulan kemudian. Ketika episode ini tayang, gue langsung meminta copy videonya, tapi sampai berbulan-bulan kemudian belum mendapatkannya. Akhirnya, teman gue, Habibie Afsyah yang juga menjadi bintang tamu acara ini menghubungi pihak Global TV untuk meminta videonya. Ya, mereka memang mengirimkannya pada Habibie, tapi sampai sekarang, 4 tahun kemudian gue belum menerimanya! Hahaha :'D Syukurlah tahun lalu Mama Habibie memberitahu gue bahwa beliau sudah mengunggahnya ke Youtube :)



3. Galeri ~ B Channel (Maret atau April 2013)
Waktu acara ini tayang di TV gue nggak bisa menontonnya karena di rumah gue nggak ada B Channel. Gue bahkan nggak tahu kapan tepatnya ditayangkan (makanya gue tulis antara bulan Maret atau April, hehehe). Gue diberitahu oleh beberapa teman di twitter yang tanpa sengaja melihat gue di TV. Langsung saja gue meminta Greensmile (penyelenggara event yang sedang diliput) untuk meminta izin pada B Channel untuk mengunggah videonya di Youtube :)



4. Spotlite episode Kisah Hebat Manusia dan Hewan ~ Trans 7 (20 Maret 2014)
Sepertinya diantara video-video yang gue temukan, ini yang paling unik. Pasalnya gue bahkan nggak tahu kalau gue masuk TV. Waktu teman-teman, saudara dan pembaca memberitahu bahwa mereka melihat gue di Trans 7, gue bingung bukan main. Acara apa? Shooting kapan? Dalam rangka apa? Masa gue ada paparazzi yang diam-diam ambil gambar gue, hahaha :D Setelah bertanya pada pihak Trans 7 dan nggak dapat respon akhirnya gue temukan video ini di akun Poke TV New. Rasa penasaran gue langsung terobati, ternyata pihak Trans 7 mengambil gambar gue dari akun YouTube gue, beberapa media dan juga blog ini. What a nice surprise! :D



Well, ya itulah beberapa video yang berhasil gue temukan. Gue harap gue bisa menemukan sisanya untuk disimpan di file pribadi. Siapa tahu nanti bisa gue tunjukan pada anak gue, hahaha (jauh banget ya mikirnya, lol). Jika diantara teman-teman pernah menemukan atau malah punya video Hati ke Hati, Stiletto, Mojang-Majeng dan High Heels episode Indi Taufik di STV, Warna episode Eksis dengan Scoliosis di Trans 7, iLook konser Mika di NET TV dan liputan konser Mika di Trans 7, tolong hubungi gue ya :) 

Okay, sekarang waktunya gue beristirahat. Selamat menikmati weekend ya, teman-teman. Semoga bisa diisi dengan kegiatan yang bermanfaat. Dan kalau bingung mau kemana tanggal 18 Mei nanti, mending ikut workshop menulis bareng gue di Bandung saja, yuk. Untuk pendaftaran bisa SMS/whatsapp di 081312027870/085720521903. Dijamin seru sekaligus bermanfaat! Hehehe. Good night! :)


xx,

Indi


_______________________________________________________
Facebook: here | Twitter: here | Instagram: here | Contact person: 081322339469

Minggu, 11 Mei 2014

Datang Yuk ke Workshop "Dari Menulis Jadi Buku" :)



Hai teman-teman! Gue punya kabar yang menyenangkan, nih. Tanggal 18 Mei nanti gue diundang sebagai bintang tamu di workshop "Dari Menulis Jadi Buku". Acaranya akan diadakan di Cafe Celebrate Bandung. Selain bisa ngobrol-ngobrol seru dan berbagi cerita tentang bagaimana gue bisa menerbitkan buku, teman-teman yang hadir juga akan mendapatkan ilmu kepenulisan dari Bunda Herafi Zaskia :) Buat yang kangen dengan duet gue dan Ray juga boleh, karena di acara ini Ray kembali menjadi MC, hehehe.

Pokoknya selain seru acara ini juga dijamin kaya manfaat, hihihi. Yuk ditunggu kehadirannya, jangan lupa ajak teman-teman yang lain. Workshop ini untuk umum. Pelajar, mahasiswa, bahkan yang sudah bekerja pun boleh ikut, karena meski judulnya 'belajar' tapi tetap santai dan fun :)
Untuk pendaftaran silakan SMS atau whatsapp ke 081312027870/085720521903 (Dipo). Secepatnya, ya, karena tempatnya terbatas ;)

Sampai ketemu tanggal 18 Mei nanti! :)

sugarpie honey girl,

Indi




"Dari Menulis Jadi Buku" dipersembahkan oleh Buttermint dan disponsori oleh Celebrate Cafe, Papyrus Photo dan JKT 66


 ______________________________________________________
Facebook: here | Twitter: here | Contact person: 081322339469

Senin, 05 Mei 2014

:)

What? Weekend sudah berakhir? Hehehe. Gue sekarang sedang berada di tempat tidur dan baru menyadari bahwa hari sudah berganti dari minggu menjadi senin. Rasanya cepat sekali dan otak gue otomatis mengingat-ingat apa saja yang harus dikerjakan ketika mulai bekerja nanti. Oops, sepertinya masih ada beberapa “PR” yang belum selesai. Tapi rasanya di waktu menjelang pagi ini sudah terlalu lelah untuk mengerjakannya.  Well, lebih baik gue menulis tentang yang gue alami minggu lalu saja sekarang. Mumpung sudah di depan laptop. Pekerjaan bisa menunggu, hehehe :p

Tanggal 27 April lalu Ray mengajak gue untuk hangout berdua. It’s been awhile sejak terakhir ami ngedate. Tapi gue tetap sabar menunggu hari itu karena gue tahu akan istimewa. Tanggal 26 April lalu adalah anniversary kami yang ke 6, dan Ray sudah punya rencana yang menyenangkan :) Ray mengajak gue ke tempat pertama kali kami bertemu 7 tahun yang lalu. Di sebuah mall. BIP tepatnya. Believe it or not kami berkenalan karena internet dan kami sama sekali tahu bagaimana penampilan fisik satu sama lain. Murni saling tertarik karena kepribadian. Waktu itu gue  yang memilih untuk bertemu di tempat umum, karena meskipun kami akrab di internet, siapa yang bisa menjamin bahwa Ray bukan pembunuh berantai? Hehehe. Jadi BIP mempunyai nilai historis buat kami. Seberapa telah berubahnya pun mall itu (OMG, sekarang super crowded), tetap saja menjadi tempat yang istimewa :)

Ray menjemput gue sore-sore. Gue yang sedang PMS menyambutnya dengan wajah cemberut karena Ray sempat nggak membalas pesan gue. Beberapa menit kemudian dari penjelasannya gue tahu bahwa ternyata Ray sudah membalas pesan gue tapi handphone nya sedang bermasalah. Meski begitu gue memutuskan untuk tetap cemberut sampai kami sampai di tujuan, hehehe. Lucu rasanya melihat tempat dimana dulu kami saling berkirim pesan dengan isi, “Lo ada dimana?” dan saling ngotot bahwa sudah berada di tempat yang dijanjikan (well, Ray ternyata nyasar ke cafe sebelah, lol). Dunkin Donut, lokasi kejadian bersejarah itu sekarang sudah nggak ada. Jadi kami hanya bisa membayangkan bagaimana kejadiannya dulu sambil menatap tempat yang sekarang jadi restoran bakmi, hehehe.

Ketemu Johnny Depp di toilet, hehehe :D

What I wore? Headband: My DIY | Dress: Toko Kecil Indi/DIY | Watch: Hello Kitty | Shoes: Crocs Hello Kitty

Kami berjalan-jalan tanpa tujuan. Mampir ke toilet, melihat ini itu dan saling bertanya “Kita mau kemana sekarang?”. Sejak 7 tahun yang lalu sampai sekarang kebiasaan ini belum juga berubah, kami sering nggak tahu mau kemana dan tahu-tahu sudah mengelilingi mall beberapa putaran sambil berganti topik pembicaraan sampai ratusan kali, hehehe. Lalu gue melihat sebuah casing handphone yang sudah lama gue inginkan di salah satu etalase. Gue berkata pada Ray bahwa gue melihatnya di internet dan majalah. Kami melihat casing handphone itu dari balik etalase selama beberapa saat sampai Ray mengajak gue ke dalam untuk melihat langsung. Mungkin terdengar berlebihan, tapi ketika gue melihatnya tanpa terhalang kaca, it was like the most beautiful cellphone case ever, hahaha :D Seperti terhipnotis, tanpa basi-basi gue berkata bahwa gue menginginkan casing itu. Ray melihat harganya, tampak berpikir lalu berkata bahwa ia nggak punya budget untuk itu. Katanya gue boleh memilih casing lain dan ‘casing impian’ gue itu lain kali saja. Gue setuju dan memilih sebuah bumper berwarna pink. Kami meninggalkan toko sambil terus bercerita tentang hal random dan tertawa-tawa, meski sebenarnya gue masih menginginkan casing itu.

Kami masih belum tahu akan kemana. Memasuki toko pernak-pernik, toko mainan... sampai ada yang menyapa kami berdua. Sungguh kejutan yang menyenangkan, ternyata itu Avri, sahabat gue sejak kuliah yang sudah lama nggak bertemu (almost a year, dong!). Katanya ia sempat ragu untuk menyapa karena melihat kami dari belakang, tapi setelah melihat style gue yang (menurutnya) khas ia langsung yakin, hehehe. Kami langsung bertukar peluk dan bercerita seru. Avri bercerita bahwa ia sekarang bekerja di Bandung dan gue adalah teman kuliah pertama yang bertemu dengannya di sini. Sedangkan gue bercerita tentang buku terbaru gue,Conversation for Preschoolers,  yang dlanjutkan dengan cerita tentang workshop menulis yang akan Ray (gue sebagai bintang tamu) adakan tanggal 18 Mei nanti. Avri berjanji akan datang dan itu membuat gue sangat senang. Gue masih ingat 4 tahun lalu ketika gue menghadiri meet and greet pertama gue. Avri waktu itu hadir dan ia menjadi suporter yang paling heboh di tengah kecanggungan gue di depan teman-teman pembaca yang baru pertama kali bertemu, hehehe.
Setelah 10 menit kami mengobrol sambil berdiri dan menjadi tontonan pengunjung mall karena tampak seperti acara reuni megharukan, kami berpisah untuk melanjutkan kegiatan masing-masing. Avri kembali pada teman-temannya yang sedang menjaga stand NGO dimana ia bekerja. Sedangkan gue dan Ray... kami kembali memutari mall :p

Bertemu Avri dengan rambut barunya, hehehe :)

Ray bertanya tentang tujuan kami yang gue jawab dengan pertanyaan yang sama. Ya, kadang gue berpikir mungkin kami terlalu fun dengan obrolan random kami, jadi setiap kali hangout ‘tujuan’ selalu jadi topik dengan prioritas terakhir yang biasanya berakhir nggak terjawab dan pada akhirnya membiarkan kaki lelah kami berhenti di suatu tempat, hehehe. Di tengah obrolan Ray tiba-tiba mengajak gue kembali ke lantai tempat dimana kami bertemu dengan Avri. Sambil tetap mengobrol, gue mengikuti Ray dan sama sekali nggak terpikir kemana tujuannya. Lalu ia berhenti dan menunjuk pada sesuatu.
“Mau lihat itu nggak?”
Dan gue hampir menangis karena haru.  Ray menunjuk casing handphone impian gue meskipun di toko yang berbeda. I know.. I know... I almost had my period, tapi gue yakin ini bukan karena PMS :p
Dengan salah tingkah gue mengangguk dan melihat-lihat casing handphone itu dengan nggak percaya. Gue membiarkan Ray yang memilih warnanya dan dengan konyol meminta agar casingnya langsung gue pakai, hehehe. Ray berkata bahwa ia berharap gue senang. OF COURSE I’M HAPPYYYY! Tapi entah kenapa gue hanya bisa cengar-cengir nggak karuan dan berharap ia tahu gue senang. Silly me :p



Dengan perasaan berbunga-bunga kami kembali memutari mall untuk entah keberapa kalinya sampai gue menyadari bahwa kaki gue lecet. Ya, ini bukan insiden pertama. Sebelumnya gue pernah mengalami kejadian serupa ketika kami sedang bermain di Trans Studio (padahal waktu itu gue pakai kaos kaki, lol). Cepat-cepat gue bilang pada Ray meskipun ternyata sudah terlambat. Lecetnya sampai berdarah :( Ya, ampun... the power of ngobrol ya, sampai bikin sakit nggak terasa, hahaha :D
Dan... seperti yang sudah-sudah, berhubung gue sudah nggak kuat jalan, kami makan malam di restoran pertama di mana kaki gue pertama kali berhenti :p Pizza Hut! Gue suka sekali pizza dan pizza adalah makanan yang tepat setiap kali ada hal yang istimewa (selain spageti, lol) :D Di sini pula kami juga menyadari bahwa bukan hanya kelelahan tapi kami juga kelaparan, hehehe. Serius, jika teman-teman di tengah situasi darurat dimana nggak ada makanan atau tempat beristirahat, coba deh ngobrol. Itu pengalih perhatian paling ampun di dunia! Well, at least di dunia gue, hehehe.





Kami makan dengan lahap setelah sebelumnya berdoa dan mengucap syukur atas hubungan yang penuh berkah ini pada Tuhan. Sampai makan malam selesai kami masih terus mengobrol dan tertawa karena hal-hal random. Lampu mall mulai dimatikan dan kami segera menjadi salah satu dari sedikit pengunjung terakhir. Dengan sepatu yang dijinjing gue berpegangan tangan dengan Ray dan menuju perjalanan pulang. Dengan langkah yang sempoyongan dan cekikikan orang mungkin akan mengira gue mabuk. But I know I’m not, jadi gue nggak peduli menuju rumah dengan perasaan bahagia, penuh berkah dan syukur. Gue bersyukur atas 6 tahun hubungan kami, bukan karena segalanya mudah tapi karena kami selalu bisa melawati segala cobaan yang terjadi di perjalanan kami. Gue berharap akan ada tahun-tahun selanjutnya. Semoga suatu hari bukan hanya anniversary yang ke 6, tapi ke 60 dan seterusnya, hehehe. Well, mari kita berucap “amen”, teman-teman ;)


Ps: Teman-teman blogger semua diundang ke workshop “Dari Menulis Menjadi Buku” tanggal 18 Mei 2014 nanti. Ini adalah kali ke sekian duet gue dengan Ray sebagai narasumber/bintang tamu dan MC, hehehe. Silakan lihat poster di bawah ini untuk keterangan lengkapnya. Bakal senang sekali kalau gue bertemu dengan salah satu (atau salah banyak) teman-teman dari sini, lho! :)


Teenager in love,

Indi

 ______________________________________________________
Facebook: here | Twitter: here | Email: namaku_indikecil@yahoo.com