Rabu, 26 Januari 2011

Piknik sempurna: Di dalam kamar tidur!




Semenjak aku lulus kuliah, kebanyakan aku habisin waktu di rumah. Bukannya aku pemalas, tapi aku emang bekerja di rumah. Sedangkan untuk jalan-jalan keluar rumah seringnya kesehatanku nggak memungkinkan.
Seperti hari ini. Kepalaku pusing berat, punggungku ngilu (mungkin efek dari pengurangan kurva scoliosisku) dan lagi-lagi mataku bengkak (ya, ampuuun, tiap malem aku ngintip siapa sih sampai gini terus?? Hihi). Tapi tetep aja aktivitas nggak bisa menunggu. Setelah terima email dari publisher mengenai novel keduaku (horeee, covernya sebentar lagi siap aku publish!), aku langsung bersih-bersih kamar dan main sama Eris. Nah, part main ini jangan dianggap sepele, ya. Main disini maksudnya: Kasih makan, ajak jalan-jalan sampai waslap anjing kesayangan aku ini, hahaha. Maklum aja, meski usianya mau 2 tahun, tapi si Eris ini tetep lebih betah diwaslap daripada mandi :p

Selesai main sama Eris kepalaku langsung makin berat. Setelah santai sebentar aku putusin buat bersihin badan: cuci muka, pakai minyak telon dan ganti baju pakai daster (padahal biasanya pakai piyama, lol). Pusingku memang ilang, tapi kelamaan diem ternyata bikin aku bosen juga. Hmm, kayanya kalau aku piknik OK juga, nih!




Aku langsung buka lemari baju dan cari-cari kain untuk alas piknik. Nggak lupa aku gelar karpet juga supaya cukup empuk untuk dipakai selonjoran.
Eh? Karpet?
Hehehe, iya memang karpet betulan, kok. Soalnya aku piknik di dalam kamar!
Kebetulan kamarku punya space cukup luas untuk acara gelar-gelaran seperti itu. Jadi hari ini aku manfaatin aja untuk piknik sambil baca buku. Sengaja aku biarin jendela kamar terbuka supaya udara sore yang sejuk bisa aku hirup. Nggak lupa aku juga sediain teh manis hangat buat teman membaca novel-novel tentang petualangan seru!






Ternyata nikmat sekali piknik di dalam kamar sendiri. Sampai-sampai nggak terasa sore sudah berganti magrib. Untung aja aku pakai foot warmer jadi kaki nggak kedinginan :)
Besok-besok aku mau manfaatin bagian rumah lain ah buat piknik. Mungkin loteng tempat penyimpanan baju bakal asik. Atau dapur? Ruang tamu? Garasi??? Asiiiik, ternyata aku punya banyak stock spot untuk piknik! :D
Lingkungan luar rumahku memang nggak memungkinkan untuk dipakai karena berdekatan dengan jalan raya. Sudah penuh polusi dan anak-anak bandel yang hobi nongkrong. Tapi itu nggak masalah karena aku masih tetep bisa piknik, KAPANPUN! ;)



buku-buku: Lion Boy (Zizou Corder), Quidditch Through the Ages (Kennilworthy Whisp/JK. Rowling), Heroes (Robert Cormier), Secret Garden (Frances Hodgson Burnett).

Senin, 24 Januari 2011

Keajaiban untuk Indi :)

Sekecil apapun keajaiban selalu terjadi, setiap hari. Aku percaya.
Bagaimana dengan kalian?
:)





Hari ini sama seperti hari minggu sebelum, sebelum dan sebelumnya. Gua harus pergi terapi ke klinik yang jaraknya 30 menit ---40 menit kalau macet--- dari rumah. Cuaca agak mendung, jadi aku putusin untuk pakai baju panjang dan bawa minyak telon (sebetulnya sesuai isi SMS Ray yang ingetin supaya aku pakai sesuatu yang hangat, hihi).
Setelah mampir dulu di rumah nenek yang lagi sakit (getwell, Nek :)), aku sampai di tempat terapi jam 5 sore. Nggak lupa aku bawa foto hasil rontgen kemarin.
Dalem hati deg-deg'an juga, berdoa, semoga hasilnya baik---at least scoliosisku nggak bertambah parah, amen...



My cute purple OOTD.



Seperti biasa aku langsung exercise dan setelahnya menunggu giliran treatment sambil ditemani Ray. Kami ngobrol-ngobrol nggak jelas. Temanya pindah-pindah, dari mulai Oprah Winfrey, bath up aneh berbentuk ulekan yang kami lihat di majalah, acaranya dr. Phil, sampai ujung-ujungnya ngomongin scoliosisku...
Aku bilang sama Ray kalau aku deg-deg'an berat dengan sesi terapi kali ini. Aku khawatir kalau tulangku bertambah parah dan aku bakal freak out karena nggak bisa nerima kenyataan (nah, yang ini lebay, hihihihihi).
Ray tenangin aku. Katanya, dia yakin kalau tulangku baik-baik aja dan nggak memburuk karena aku rajin terapi.
Belum tuntas obrolan kami, tiba-tiba saja sudah waktunya giliran aku masuk ruangan treatment.
*Glup!*



Deg-degan di ruang tunggu.



Di ruangannya, dr. Albert (yup, he's my chiropractor) lagi sibuk ukur kelengkungan sudut tulang belakangku lewat hasil foto rontgen yang sebelumnya aku titipkan sama salah satu asistennya.
Di belakang punggungnya, aku sibuk atur napas supaya nggak pingsan (lol). Nggak tahu kenapa di mataku foto tulang belakang itu keliatan acak-acakan banget. Kayanya tulang belikatku keliatan sempit dan pinggulku naik sebelah. Hiks...
Lalu,
"Kelengkungan kamu sebelumnya 55 dan 18 derajat, sekarang kelengkungan kamu 55 dan 13 derajat".


Aku malah diem kaya patung. Niatku  sebenernya pengen jerit-jerit, tapi nggak tahu kenapa saking senengnya aku malah diem!


Foto dari sesi terapiku minggu sebelumnya.



Keluar dari ruangan treatment aku langsung kasih tahu Ray. Dia seneng banget dan kasih aku selamat. Di dalam pelukan singkatnya rasanya aku pengen nangis, tapi takut dibilang cengeng, hihi.
Semenjak aku 13 tahun (pertama mendapat vonis scoliosis) kelengkungan tulang belakangku selalu bertambah setiap tahunnya. Dan hari ini, untuk pertama kalinya, kelengkunganku berkurang!


Sebelum pulang Ray beliin aku cupcake blueberry sebagai penanda keajaiban kecil yang aku (kami) dapat hari ini. Setelah hari ini rasanya aku semakin percaya bahwa keajaiban bisa terjadi meski untuk situasi termustahil sekalipun.
Nah sekarang, bagaimana dengan kalian? ;)




Penanda keajaiban kecil hari ini.



nb: kami bertemu dengan salah seorang pembaca novelku yang manis, namanya "Widya" (maaf kalau spellingnya salah). Aku cuma mau bilang, terima kasih sudah say hi, aku seneng banget :)
Untuk teman-teman pembaca yang lain, please kalau ketemu jangan diam saja dan malah tulis komentar di FB/twitter setelahnya. Karena seperti yang sudah sering aku bilang, aku senang bertemu dengan teman baru ;)




Smile,
Indi





(Diedit 29/02/2024. I'm no longer with Ray, dan sekarang sudah happily married with Shane). 

Kamis, 20 Januari 2011

13 Things About Me! :)


Halo teman-teman blogger! Apa kabar? Semoga semua dalam keadaan baik, ya dan nggak ada yang lagi terserang kelopak-mata-bengkak-tibatiba kaya aku, hehehe.

Setelah sekian tahun aku nge-blog (bukan di sini, tapi di blog lain. Kalau di sini sih baru beberapa bulan, lol), aku baru sadar kalau aku belum pernah ceritain fakta-fakta "menarik" tentang diriku. Padahal biasanya blogger hobi banget bikin postingan macam "10 fakta tentangku", "7 things about me", "kehebatan-kehebatan aku yang diakui dunia", atau blah, blah dan lain sebagainya.
Nah, gimana kalau postku kali ini bahas tentang fakta-fakta unikku? Setuju?
Tidaaaak!!!...
Ya, sudah aku lanjutkan *pura-pura nggak denger yang protes bilang "tidak", hehehe*


1. Scolioser
Aku lahir dalam keadaan normal, gemuk dan sehat. Tapi diusia 9 tahun aku mulai nunjukin gejala-gejala scoliosis, seperti postur badan miring dan gerakan yang terbatas. Lalu baru di usia 13 dokter beri aku vonis scoliosis dengan kelengkungan 35 derajat dan mengharuskan aku memakai penyangga tubuh (back brace) selama 23 jam sehari. Yup, aku cuma punya jeda 1 jam perhari untuk melepas brace dan melakukan hal-hal pribadi seperti mandi dan melepas rasa pegal. Aku baru melepas brace di usia 18 tahun (atau kurang, sebelum lulus SMA tepatnya) dan menggantinya dengan terapi yang rutin karena tulangku sudah berenti tumbuh. Sampai hari ini aku masih terapi dan berusaha meminimalisir bertambahnya kelengkungan tulang belakangku yang sekarang sudah 55 derajat.




2. Naturally brunette

Believe it or not, tapi warna alisku memang lebih tua dari warna rambutku!
Waktu lahir rambutku warnanya keemasan, mungkin nama kerennya "strawberry blonde", hehehe. Ajaibnya, alisku warnanya hitam. Sampai-sampai nyokap bilang waktu lahir kepalaku nampak botak saking kontrasnya warna alis dan rambut, lol. Tapi seiring bertambahnya usia warna rambutku semakin gelap. Sampai detik ini, brunette lah warna tertua rambutku. Entah apa nanti akan bertambah tua sampai hitam legam? Who knows?! Hehehehe.


3. I use my left hand to eat

It's my habit since i wasa  baby. Maaf kalau mengganggu mata kalian, lol :D


4. Oh, Heather...
Aku pernah menangis untuk Heather O'Rourke selama semaleman. Sekalipun aku nggak pernah mengenal dia (dia bahkan meninggal waktu aku masih berusia 2 tahun), tapi somehow dia selalu jadi "anak impian" ku. Karena dia lah aku jadi ingin punya anak perempuan ketika menikah nanti. Rambut panjangnya, pipi tembamnya, wajah angelic'nya. She's so perfectly cute! RIP, Heather :')




5. I'm a tidy girl
Aku nggak pernah bisa pergi kemana-mana sebelum beresin kamar. Meski aku terlambat untuk janji sekalipun!




6. I don't mind being fashionably-nerdy

Banyak orang yang nanya kenapa aku selalu pakai feety (stocking tebal pelindung cuaca dingin) dan dress ala anak-anak Amerika tahun 30'an. Jawabanku sederhana aja: Karena nyaman. Aku nggak keberatan dibilang culun, ketinggalan jaman atau jauh dari kata "pretty". Buatku klasik nggak pernah ketinggalan jaman dan jadi diri sendiri adalah fashion yang paling baik.




7. Yes, I am truly a dork
Sejak aku balita, Bokap lebih suka beliin aku buku dari pada boneka. Jadi sejak aku mulai bisa baca ---usiaku 4 tahun--- aku nggak bisa berhenti baca buku. Dari mulai dongeng, ensiklopedia sampai novel-novel klasik. Lucunya, dari ratusan buku yang aku punya, aku cuma punya 2 nama penulis Indonesia di rak bukuku, yaitu: Arswendo Atmowiloto dan... aku sendiri!




8. I love bows & nail polish

They're just so cute and girly :)





9. I'm a movie lovers

Selain buku, hal lain yang aku pikirin kalau insomnia adalaha film. Aku punya ratusan DVD dari berbagai macam genre film. Kebanyakan sih film-film festival Prancis, film keluarga dan film-film musikal. Aku menikmati banget saat-saat nonton di atas tempat tidurku ditemani teh/coklat panas dan cemilan ringan :)




10. I'm a dog wishperer

I'm not joking or try to be funny. Aku mengerti bahasa anjing.
(ya, silakan teriak "Freaaaaaaak" dibelakangku, hehehe...).




11. Excuse me, this girly lady is a rock and roll fans too

Orang-orang sering salah menilaiku. Yah, bukan salah siapa-siapa sih, dengan haircut dan outfit yang selalu aku pakai siapapun nggak akan menyangka kalau aku itu die hard fans'nya Aerosmith! Hahahaha :)
Yup, sejak aku usia 7 tahun alu sudah mengagumi mereka, mendengar musiknya dan mengoleksi semua CD'nya. Bukan itu saja, aku bahkan punya gantungan kunci, topi, t shirt, poster sampai DVD official dari Aerosmith!
So don't judge a book by it's cover, guys ;)




12. I don't eat meat

Aku mulai jadi perscabegetarian sejak usia 15 tahun. Kenapa? I can't answer it, sorry :)


13. Walking to the bookstore and realize i see my name on the book cover

Terima kasih Tuhan novel perdanaku sudah dicetak (hampir) 5 kali. Tapi aku cuma punya 1 copy terbitan pertama di rumah. Hahaha, aku serius! Aku bahkan nggak tahu apa bedanya cetakan bukuku yang pertama, kedua, ketiga, dst, dst :D


***





Surprise? Biasa aja? Atau malah males baca postku kali ini? Hehehe... Kalau ada yang merasa biasa saja waktu baca post ini, terima kasih, artinya kalian sudah cukup mengenalku. Buat yang merasa surprise, ya, ini lah aku, semoga kalian bisa lebih mengenalku sekarang.

Aku nggak keberatan dibilang freak, nerd atau dork. Aku suka jadi diri sendiri karena itu rasanya nyaman. Aku rasa saat orang lain berkata sesuatu tentang kita, jelek atau buruk, itu tandanya mereka peduli. Lagipula, aku selalu percaya bahwa setiap manusia tercipta "spesial" :) So, bagaimana dengan kalian? Sudah siap berbagi tentang fakta-fakta unik kalian? ;)

xo,
Indi


*foto-foto: dokumentasi pribadi, foto heather: heatherOrourke.net


Kamis, 13 Januari 2011

It's Never too late :)

Seumur hidup, aku (hampir) selalu melakukan apa yang aku suka. Waktu aku ingin melukis, aku akan melukis meski hasilnya nggak bagus. Waktu aku ingin bernyanyi, aku akan ikut audisi choir--meski belum tentu diterima.

Ya, umurku bukan lagi remaja.
Orang bilang aku sudah terlambat untuk belajar bahasa Inggris.
Orang bilang seharusnya aku sudah lancar "cas-cis-cus" sejak 10 tahun lalu.

Tapi aku pikir,
"Memangnya kenapa? Lebih baik aku terlambat 10 tahun daripada 'do nothing' hanya karena malu atau merasa terlambat".



Belum sempat belajar sepeda? Belum pernah coba perosotan paling tinggi di Water Boom?
Coba SEKARANG juga!
It might be harder, but it's never too late to start something:)

Aku, Indi. Officially a young lady, dengan bangga memulai kelas bahasa Inggris pertamanya pada tanggal 10 Januari 2011.



Foto ini diambil sebelum pergi ke tempat les.




Rabu, 05 Januari 2011

Bukan cuma Baim dan Nayla yang Punya Buku Harian ;)

Buku harian milikku waktu umur 9 tahun.




Waktu aku umur 7 tahun, Bokap beliin aku buku harian. Warnanya pink, wangi dan ada gembok kecil di sampingnya. Katanya aku bisa pakai buku itu untuk menulis apapun dan nggak perlu share sama siapapun.
Aku senang, meski sebetulnya belum mengerti arti "rahasia". Jadi aku cuma tulisi dengan kejadian sehari-hari dan puisi-puisi konyol.

Tapi waktu aku umur 9 tahun, aku mulai menganggap buku harian sebagai sesuatu yang lebih pribadi. Aku berbagi rahasia pertamaku yang sekarang malah terdengar konyol: Aku jatuh cinta dengan Jason Donovan!
My God... Aku bahkan udah nggak inget siapa dia sekarang, hahahaha :D

Kebiasaanku menulis semakin lama semakin berkembang. Di buku harian aku mulai menceritakan dengan detail setiap kejadian yang aku alami. Dari mulai hari, tanggal sampai jam berapa aku mulai dan selesai menulis. Aku nggak bisa tidur sebelum menulis. Rasanya aku terlalu sayang untuk membiarkan moment-moment sepanjang hari untuk dilupakan begitu saja tanpa bisa dibaca kembali di buku harian...
Kebiasaanku bahkan sempat membawa masalah. Waktu SD sekolah mengadakan acara kemah di sebuah daerah yang agak terpencil. Semua anak diwajibkan ikut, termasuk aku. Ternyata anak-anak dilarang bawa benda-benda "pribadi", termasuk buku harian. Nah, aku yang bisa uring-uringan kalau nggak nulis satu hari aja langsung protes dan mogok nggak mau ikutan kemah kalau nggak diizinin bawa buku harian. Akhirnya berbekal surat keterangan dari ortu yang berisi tentang "keterikatan" aneh dengan buku harian, aku diizinkan kepala sekolah untuk tetap kemah dengan syarat menulis hanya di waktu malam, ckckckckck :p

Aku termasuk beruntung karena ortuku nggak berniat masukin aku ke RSJ atau setidaknya memeriksakan ke ahli jiwa soal "keanehan" ku ini. Ada beberapa anak yang terikat dengan anjingnya, mamanya atau malah sahabatnya. Tapi aku, entah kenapa malah sama benda mati yang sebetulnya nggak bisa merespon kalau aku cerita.


***

Waktu aku umur 13 tahun, aku divonis mengidap kelainan scoliosis. Masa pra-remajaku yang semula badung dan cerita seketika berubah 1 milyar derajat (apaan sih, hehehe)... Kehidupanku jadi serba terbatas, nggak ada lagi lompat-lompat atau berlarian semauku. Tubuhku harus menyesuaikan dengan penyangga keras yang melekat selama 23 jam perhari.
Di masa-masa sulit seperti ini, buku harian membantuku "memulihkan" perasaan. Berbagi ternyata bikin hatiku lebih tenang dan lega... Waktu aku yang mendadak lebih panjang (aku nggak harus ikut pelajaran olah raga, bela diri, dll) juga bisa aku pakai untuk menulis lebih lama. Buku harian bahkan aku pakai untuk membuat puisi yang lebih "serius" (bukan seperti waktu aku 7 tahun, lol).


Buku harianku hari ini, bonus dari majalah padahal 3 hari sebelumnya baru beli yang baru, hihi. 



Tapi yang paling bikin aku (dan orangtuaku juga!) terkejut, buku harian ternyata menyimpan "medical record" alias sejarah kesehatanku secara LENGKAP!
Setelah di baca ulang ternyata aku sebetulnya menyadari ada yang aneh ditubuhku sejak umur 9 tahun, malah aku juga menyebutkan kalau sempat jatuh dari perosotan kolam renang sampai pingsan, yang setelah dikonsultasikan dokter ternyata bisa menjadi salah satu penyebab terjadinya scoliosisku!


Semenjak hari itu aku makin nggak terpisahkan dengan buku harian. Aku bahkan menganggap buku harianlah yang "menyelamatkan" ku. Kalau saja aku nggak rajin menulis kegiatanku sehari-hari, mungkin scoliosisku  nggak akan pernah dapat penanganan yang tepat.
Sekarang, meskipun sudah punya blog, aku tetap menulis di buku harian, setiap malam, sebelum tidur, sama seperti waktu aku berumur 7 tahun. Aku sadar, blog sampai kapanpun juga nggak akan pernah bisa menggantikan posisi buku harian. Blog nggak dirancang seperti buku harian yang bisa menyimpan apa saja yang aku mau tulis karena tetap harus memikirkan bahwa ada yang membaca tulisanku selain aku dan Tuhan.


Oh, ya. Hampir saja aku lupa. Buku harian bahkan menciptakan sebuah profesi buatku:
Aku adalah seorang author dari buku best seller "Waktu Aku sama Mika" (dan akan menyusul akhir bulan ini, "Karena Cinta itu Sempurna").
Kalian tahu kedua buku itu tentang apa?

Kedua buku itu adalah hasil adaptasi dari buku harianku sejak umur 7 tahun sampai sekarang.


Pada akhirnya aku bisa membuktikan bahwa keterikatanku dengan buku harian bukan sekedar "kelainan jiwa" ;)



"Waktu Aku sama Mika", buku yang diambil dari buku harianku :)