Sabtu, 29 Mei 2010

I'm Pretty and Can Read Maps Too



Post ku kali ini mungkin nggak terlalu penting (emang biasanya penting? hehe..). Tapi aku mau ngajak semuanya, terutama perempuan buat baca tulisanku.

Belakangan banyak perempuan dengan semangat membara cerita tentang girl power, inner beauty, smart is a new sexy, kepribadian OK, ini itu, ini itu... Aku perhatiin semakin jarang yang bahas tentang pentingnya kecantikan atau keindahan fisik seorang perempuan, bahkan di majalah dengan segmen perempuan sekalipun.

Well, aku sendiri MEMANG perempuan yang menjaga penampilan, menyukai keindahan fisik, tapi juga cerdas sekaligus (yes, nggak bermaksud untuk sombong, tapi aku memang cerdas, at least berusaha begitu dengan terus belajar). Bukan berarti aku sempurna, tapi aku mencintai diri sendiri segitu banyaknya dan menganggap dua hal tersebut sama pentingnya. Buatku keduanya saling mendukung, dan faktanya seseorang dengan kecantikan saja nggak akan menjadikannya cerdas. Begitu juga dengan seseorang dengan otak super. Itu nggak akan bikin dia "cantik", kalau dia lupa kapan terakhir kali pake conditioner sampe-sampe rambutnya sekering gurun pasir.

Oh, ya hampir lupa. Aku mau ingetin kalau apa yang aku maksud dengan kecantikan bukan tentang badan langsing, rambut lurus alami tanpa cela dan gigi rapi tanpa behel, ya! Tapi ini tentang jadi diri sendiri dan memaksimalkan apa yang diberikan Tuhan (baca: MERAWAT).





Me :)



LIVING BARBIE?

Okay, balik lagi ke topik awal. Dulu, ada beberapa laki-laki yang menganggapku sebagai living barbie (kedengerannya porno, ya? Lol). Mereka bilang that I look so cute dan mereka suka untuk lihat aku seharian. Tapi buat jadiin aku pacar? It's a BIG NO! Beberapa dari mereka terang-terangan bilang kalo cewe macem aku pasti cuma bisa ngabisin duit buat biaya ke salon. Ibaratnya punya mobil antik yang harus dirawat terus-terusan, tiap minggu pasti harus dibawa ke bangkel. Itu katanya. Terus terang perkataan mereka bikin aku sedikit sakit hati dan pengen buktiin kalo mereka salah. Tapi setelah dipikir, untuk apa? Lebih baik aku hanya menanggapi laki-laki yang nggak berotak shallow :)



YES, I LOVE MY BRAIN AND I LOVE MY SKIN TOO :)

Apa alasan kalian sekolah, ikut les dan baca banyak buku? Supaya cerdas? Kenapa? Aku yakin beberapa kalian pasti ingin menjadi cerdas sebagai bentuk dari penghargaan diri. Dengan kecerdasan, itu bisa membuat kalian merasa berharga, dihargai dan keberadaan kalian dibutuhkan untuk orang lain. Siapa yang akan diterima diperusahaan A? Siapa yang akan jadi editor di majalah B? Si cerdaslah jawabannya.
Ya, banyak pekerjaan yang nggak membutuhkan kecantikan. Kalau aku jadi seorang camera person, tim kreatif atau CS dibalik telepon yang masuk pagi buta dan pulang malem sampe nggak ada yang liat, buat apa aku tampil cantik? Jawabannya: Buat AKU sendiri! Aku lakuin itu sebagai penghargaan diri. Setelah aku kelelahan bekerja rasanya nggak berlebihan kalau aku kasih my lovely body sedikit perawatan.
If you feed your brain, feed your skin too!



AYO SEIMBANGKAN DAN KITA DAPATKAN KEDUANYA :)

Berapa banyak waktu yang kalian habisin untuk baca buku pelajaran, diem didalem kelas, cari bahan untuk skripsi atau bekerja untuk perusahaan tersayang? 6 jam perhari, 8 jam perhari, atau malah lebih? Menyisihkan waktu 2 jam aja perhari untuk rawat tubuh lelahmu, it won't hurt you, promise :) Aku juga janji kalau kalian lakukan ini, kalian akan menghargai diri kalian lebih banyak lagi. Sekarang aku mau share caranya. Ini cepat, mudah dan murah (simpan penghasilan kalian untuk sesuatu yang lebih penting. I love to look beauty tapi nggak suka habisin duit ratusan ribu cuma buat spa. Lol).

~ Rambut, wajah, bibir dan ketiak (yes, YOUR armpit. Lol) sekaligus.
Hehehe, kedengerannya ribet, ya? Nggak, kok. it's super easy dan nggak lebih dari 15 menit. Pertama, siapkan handuk, krim krimbat instan atau buatan sendiri (untuk rambut), masker instan atau buatan sendiri (untuk wajah), madu asli tanpa zat perasa, gula (untuk bibir) dan irisan lemon (untuk ketiak). Setelah lengkap, lakukan hal dibawah ini secara berurutan (ingat, ya berurutan, untuk mempermudah dan timingnya pas):

1. Dalam keadaan rambut bersih, oleskan krim krimbat sampai rata di kepala. Kalau nggak ada bisa pake ramuan sendiri, misalnya alpukat, strawberry atau lidah buaya yang diblender (nggak usah takut untuk mengoleskan dikepala, yang alami tanpa efek samping, kok. Lol). Pijat sampai rata dan relaxx, lalu bungkus kepala dengan handuk hangat. Cara "bikin" handuk hangat gampang, kok. Lo nggak perlu steamer, cukup celupin handuk kedalam air panas dari dispenser atau water heater kamar mandi, peras, jadi deh :) Proses ini habisin waktu sekitar 15 menit, sambil nunggu lalukan perawatan selanjutnya.
2. Berbaring. Oleskan masker diwajah, atau kalau nggak ada pakai buatan sendiri dari buah-buahan yang sesuai dengan jenis kulit lo. Cukup dihancurkan dengan blender. Ada tips cepat: Oleskan aja madu di wajah. Cocok untuk semua jenis kulit dan murah. Asal inget, pakai madu alami, bukan madu yang dicampur zat perasa atau buah.
3. Kalau madu yang dipilih untuk masker, it's much easier. Sekalian aja olesin ke bibir. Kalau bibir lo kering dan pecah-pecah, tempelin aja telunjuk lo di madu dan gula (gula pasir biasa, kok), terus gosok perlahan di bibir. Gula berfungsi sebagai scrub alami dan madu untuk melembabkan. Nggak perlu khawatir kalau tertelan. Lol.
4. Ambil 1 iris lemon pake tangan kiri dan 1 iris lagi pake tangan kanan, tempelkan di kedua ketiak untuk mengurangi stres dan mencerahkan warnanya (itulah kenapa aku bilang "berbaring", hehe). Selesai!
Tunggu aja sampai waktunya krim krimbatnya dibilas. Yang lainnya (wajah, bibir dan ketiak) bisa dibilas dengan waktu yang sama. Nggak ribet, kan? :)

~ Seluruh tubuh dan private area yang sering terlewatkan.
Ini termasuk pangkal paha, belakang telinga dan sela-sela jari, lho. Kira-kira ngabisin waktu 15-20 menit (nggak lama, kok mengingat tempat yang harus dibersiin banyak. Lol). Yang perlu disiapkan scrub tubuh, scrub kaki, loofah (atau sponge juga nggak apa-apa) dan nail brush. Langkahnya nggak perlu berurutan, asalkan srcub tubuh yang dilakukan pertama:

1. Oleskan scrub keseluruh tubuh dalam keadaan kering, pijat perlahan. Termasuk daerah armpit dan yang tersembunyi lainnya. Mafaatin waktu lo baik-baik, jangan sampai ada yang terlewat dan lakukan dengan teliti. Khusus untuk daerah perut, paha dan bokong perlu perhatian khusus, soalnya rawan stretch mark. Pijat daerah-daerah tersebut dengan gerakan memutar, jangan digosok terlalu keras. Kalau sudah terlanjur punya garis-garis putih (hihihihi), pilih scrub yang mengandung virgin coconut oil. Kalau nggak ada, lo bisa pake minyak kelapa yang dihangatkan atau kopi bubuk. Cara pakenya? Sama aja dengan scrub biasa, kok :) 
2. Sambil menunggu scrub mengering, oleskan kaki dengan foot scrub, kalau nggak ada pakai yang untuk tubuh atau pakai buatan sendiri (madu+gula juga masih bisa dipake kalo ada sisa. Lol). Lalu gosok kuku dan sela-selanya dengan nail brush. Lakukan hal yang sama untuk tangan juga.
3. Bilas seluruh tubuh dengan air hangat. Pastiin nggak ada yang terlewat. Pakai loffah untuk mengikis sisa-sisa scrub. Pakai sponge kalau nggak ada. Selain tubuh jadi bersih, loofah dan sponge bisa melancarkan peredaran darah juga, lho :)

~ Relaxing :)
Semuanya udah selesai, tapi jangan lupa sentuhan akhir. Oleskan lotion diseluruh tubuh. Termasuk daerah tersembunyi seperti pangkal paha, leher dan bokong. Tapi jangan oleskan disela-sela jari kaki dan belakang telinga. Setelah itu terserah. Mau baca majalah atau minum teh untuk santai juga boleh. Tapi yang terpenting, coba itung berapa waktu yang kalian habisin buat seluruh perawatan tadi. Surprise? Hehehe, yes, memang sesebentar itu, kok ;)


Lotion


Foot Scrub




Peel off mask



SO, WHAT DO YOU THINK?

Apa yang kalian rasain sehabis perawatan itu? Lebih cantik? Bersih? Sehat? Penghargaan diri yang lebih? Well, jawabanku adalah semuanya. Setiap kali aku habis scrubbing atau krimbat, aku pasti ngerasa cantik dan ngerasa berhasil memperhatikan tubuhku (setelah sebelumnya sibuk kuliah atau bekerja). Aku juga ngerasa lebih percaya diri dan punya "sesuatu" selain otakku. Aku bisa dengan percaya dirinya pake blazer pink dan rambut terurai disaat harus presentasi didepan kelas tanpa harus khawatir dosen akan membahas penampilanku. Itu karena aku tau aku BISA presentasi dengan baik dan dosen nggak punya alasan untuk mencelaku.

Apapun jawaban kalian untuk pertanyaanku, aku cuma mau sampaiin kalau kecerdasan dan kecantikan sama-sama penting. Dan keduanya bentuk dari penghargaan diri. Masih ragu? Coba nonton Freedom Writer, Legally Blonde atau Devil Wears Prada. They're smart and pretty. So nobody's want to mess with them! :)


n.b: Doain seminar skripsi aku berhasil, ya. Thanks, pals :)

Jumat, 14 Mei 2010

Lemari Bukuku: Waktu Aku Sama Mika

Ada blogger yang menulis tentang bukuku, "Waktu Aku sama Mika" di sini: https://lemari-buku-ku.blogspot.com/2010/03/waktu-aku-sama-mika.html




Edited 29/02/2004.

"Waktu Aku sama Mika" dicetak kembali dan diterbitkan oleh Penerbit Shira Media.





Terima kasih banyak :)

Little Hero (Kisah Eris si Anjing Kecil)


Setelah kepergian Veggie, November taun lalu, hatiku emang masih belum bisa 'sembuh'. Bawaannya gloomy melulu kalo liat film 'Air Bud'. Feel so jealous.. dulu aku juga sempet diposisi Josh, anak laki-laki yang disayangi dan dilindungi Buddy anjing golden retrievernya. Dulu aku juga disayangi dan dilindungi Veggie...

Hmm... kalo ngomongin "jasa-jasa" Veggie buatku, nggak akan muat deh 100 halaman. Dia anjing terloyal yang pernah aku punya. Sampe detik ini otaknya masih jadi misteri buatku. Veggie itu super cerdas, bahkan sering punya "ide" sendiri. Jauh banget dari perkiraan dokter yang bilang kalo Veggie bakal tumbuh jadi anjing yang lamban gara-gara epilepsi yang diidapnya.

Tapi kali ini aku nggak akan bahas soal Veggie. Aku mau cerita soal Eris, anjing golden retriever kecil yang dikasih secara cuma-cuma oleh seorang ibu baik hati (agak unik karena aku nggak mengenal si ibu, lain kali aku ceritain, ya..). Eris sangat bertolak belakang dengan Veggie (yang sekarang dipanggil "Kak Veggie" karena sekarang Eris jadi adiknya). Bulunya berwarna cokelat tua acak-acakan, badannya kurus, dan gigi depannya juga gingsul. Sedangkan Veggie, bulunya keemasan halus, badannya besar dan tinggi, giginya juga rapi. Tapi meskipun fisiknya agak "unik", seenggaknya Eris punya kesehatan yang bagus, meski dari segi sifat, dia sering sekali mengecewakan...

Eris punya masalah dalam toilet training. Meski umurnya hampir 1 taun, tapi dia masih sering ngompol. Aku dan anggota keluarga yang lain harus sabar-sabar buat ngajarin dia. Berbeda dengan Veggie yang cuma butuh 3 hari buat tau dimana letak toilet. Bukan itu aja, dia juga "terlalu" manja. Aku nggak bisa pergi lebih dari 1 meter darinya, karena lebih dari itu dia bakal nangis sampe badannya bergetar. Uh, kalo udah begini, aku mana tega pengen buru-buru peluk, huhuhu.
Tapi yang paling menghawatirkan, Eris nggak pernah barking. Dia nggak bisu, dia cuma penakut. Aku nggak pernah marah atau kecewa dengan keadaannya. Aku cuma takut dia nggak bisa lindungi dirinya sendiri...


April 2010

Di suatu sore, waktu aku lagi bimbingan untuk skripsi, HP ku bunyi. Meski aku lagi diruang dosen, tapi nggak tau kenapa langsung aku angkat. Firasatku nggak enak.

"Eris hampir diculik," suara nyokapku kedengeran panik. Dengan buru-buru dia cerita kalau baru aja mergokin seoranglaki-laki nggak dikenal masuk kehalaman rumah dengan Eris yang sibuk berontak. Begitu. Nggak ada penjelasan lebih. Tapi aku putusin untuk segera pulang.

Di rumah, ternyata nyokap nggak bisa jelasin secara detail kejadiannya. Soalnya dia emang "nggak ada disana". Posisi nyokap yang lagi di dalem rumah nggak memungkinkan memantau Eris yang lagi di garasi. Yang bisa nyokap ceritain cuma dia denger suara ribut-ribut (but NO barking) dan liat Eris ada di halaman sambil nabrak laki-laki nggak dikenal. Asumsi nyokap, laki-laki itu lepasin Eris dari kandangnya dan berusaha bawa kabur Eris.

Jujur aja, meski kita sayang banget sama Eris dan menerima dia sebagai anggota keluarga baru, tapi kejadian ini bener-bener bikin kita sedikit kecewa. Bukan karena kukurangannya, tapi karena kita TAKUT banget kehilangan dia. Kita nggak mau ada kejadian macam gini terulang lagi. Kehilangan Veggie udah cukup bikin hatiku luka, aku nggak (bahkan nggak akan pernah) siap buat kehilangan Eris...

Setelah semuanya lebih tenang, kita putusin buat periksa halaman dan garasi. Sekalian pasang gembok di semua pintu, karena jujur aja, berkat kita juga rumah bisa dimasuki orang asing. Waktu siang gerbang emang dibiarin terbuka...
Lalu kita nemuin fakta-fakta yang cukup ngagetin. Motor yang diparkir di luar garasi nampak udah dipreteli. Lacinya terbuka, mungkin untuk cari kunci/benda yang bisa dipake nyalain motor. Dan satu lagi: Eris ternyata NGGAK dipaksa untuk keluar kandang. Eris keluar karena dia MAU. Aku baru inget kalo aku emang nggak kunci kandang Eris karena aku pikir dia nggak akan kemana-mana (Eris selalu dimasukin kandang setelah dia ngompol dan dia nggak akan pernah keluar meski nggak dikunci).
Jadi sebetulnya kejadiannya seperti ini: Laki-laki itu mau mencuri motor yang parkir dihalaman. Eris, yang waktu itu ada dikandang merasa curiga dengan kedatangan orang asing. Eris putusin buat buka pintu kandang dan keluar. Laki-laki alias maling itu merasa terancam dan coba balikin Eris ke kandang, tapi sialnya Eris malah tabrak dia sampe papan yang disandarin ketembok patah. Nah suara ribut ITU lah yang nyokapku denger! :)

Well, don't judge a book by it's cover. Jangan menilai anjing dari fisiknya. Meski Eris kecil (sampai hari ini tinggi badannya nggak lebih kaya anjing umur 7 bulan, hihihi..), giginya gingsul dan nggak pernah barking, tapi di dalem hatinya dia tetep punya naluri sebagai seekor anjing penjaga. Yah, rasanya aku nggak perlu jealous lagi sama si Josh. Meski Eris nggak bisa main basket dan suka ngompol, tapi aku tau dia sayang keluarga aku dan bakal lindungin dengan seluruh kekuatan yang dia punya. We love you, little hero... "Kakak" kamu pasti bangga disurga.

xoxo,

Indi

(Edited: 29/2/2024)